Tak perlu diragukan lagi, Taiwan memang merupakan salah satu tempat yang kudu dikunjungi bagi penggemar wisata alam. Deretan dataran rendah, pegunungan, bukit, dan pantai-pantai indah tersebar di seluruh pelosok, menjadikan negara ini sangat menarik untuk di eksplorasi. Di antara tempat-tempat indah yang ditawarkan, ada satu tempat yang berhasil menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara, namanya Yehliu Geopark.
Pertama kali saya tergoda untuk mengunjungi tempat ini adalah karena melihat brosur tempat wisata di Cho Hotel, hotel pertama tempat saya bermalam di kawasan Ximending, Taipei. Mata saya langsung tertuju kepada sebuah brosur yang dipenuhi dengan foto Queen’s head, batu berbentuk kepala ratu berwarna kuning kecoklatan yang menawan. Hebat sekali alam kita, mampu membentuk sesuatu yang indah dipandang mata secara tidak sengaja, pikir saya. Saya kemudian hanya bisa berharap bisa mengunjungi tempat ini kalau ada kesempatan karena lusa sudah harus berjalan mengelilingi kota-kota di Taiwan mulai dari Taichung, Nantou, Kaohsiung, lalu Hualien.
Singkat cerita, on my second-to-last day in Taiwan, I’m finally able to visit Yehliu! Yehliu ternyata terletak tidak jauh dari Taipei, bisa ditempuh selama sekitar 1 jam berkendara dari Ximending. Saya memang kembali lagi ke kota Taipei setelah berputar selama 5 hari mengelilingi Taiwan, tetapi Taipei selalu terasa berbeda. Sepanjang perjalanan menuju Yehliu, saya menyusuri jalan raya yang mulus, ditemani dengan pemandangan pegunungan hijau di sisi kiri dan kanan jalan. Sebelum saya sempat menyadari, mobil sudah berhenti di areal tempat parkir yang dipadati oleh taksi dan bus-bus pariwisata.
Saya berjalan ke loket untuk membeli tiket masuk. Bahasa Korea, Jepang, Mandarin, dan bahasa asing yang tidak saya kenali memenuhi telinga saya. Harga tiket dewasa ternyata tidak terlalu mahal, hanya NT 80 atau setara dengan 35 ribu rupiah. Sehabis membeli tiket, saya cepat-cepat mengeluarkan sunblock dari tas dan mengoleskannya di sekujur tubuh. Matahari siang itu sungguh membakar kulit!
Yehliu Geopark sebenarnya merupakan tanjung sepanjang 1.700 meter yang membentang jauh ke timur laut China. Selama jutaan tahun lamanya, terjadi erosi alam yang secara tidak sengaja menciptakan berbagai macam bentuk batuan unik seperti tofu rock, ginger rock, ice cream rock, dan lain-lain. Saat berjalan masuk, awalnya saya menemukan berbagai macam bentuk patung replika dengan penjelasan tertera pada masing-masing batu. Batu replika ini dibuat agar pengunjung dapat mengimajinasikan bentuk asli batu tersebut sebelum kembali tergerus oleh alam dan merubah bentuk batuan tersebut lagi.
Di tengah terik matahari, saya melanjutkan perjalanan mencari Queen’s head, batu yang saya lihat beberapa hari yang lalu di brosur! Tidak ada. Saya hanya melihat batu princess rock dan mushroom rock. Wah, keren-keren sekali bentuknya, manusia belum tentu sanggup membuat yang seperti ini. Saya tak kuasa memegang batu tersebut, tetapi tiba-tiba saya dikagetkan oleh bunyi peluit. “Prittt”, seorang penjaga mengibas-ngibaskan tangannya ke arah saya sambil meniup peluit, menandakan kalau batu tersebut tidak boleh disentuh. Ketika saya perhatikan lebih dekat, ada pula garis pembatas berwarna merah yang dipasang di ujung bebatuan yang mengarah ke laut, menandakan pengunjung tidak boleh melintas lebih dari garis merah tersebut. Wah, memang benar tindakan mereka. Tempat seperti ini harus tetap dilestarikan agar dapat dikunjungi oleh anak cucu kita nanti.
princess rock
Mushroom rock
Rasa penasaran saya masih ada. Dimana letak batu berbentuk kepala ratu yang diidam-idamkan banyak orang itu? 10 menit berjalan, saya pun menemukan jawabannya. Batu tersebut tengah dikerubungi oleh para wisatawan yang sedang berdiri dengan antrian menjulur bak ulat bulu demi mendapatkan gambar terbaik. Saya juga harus rela menunggu dengan tertib selama 20 menit demi mendapatkan foto Queen's head dengan angle yang bagus.