[caption id="attachment_291575" align="aligncenter" width="310" caption="Pamulang- Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kota Tangerang Selatan (dok DT)"][/caption] detaktangsel.com - TANGSEL- Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany telah menyelesaikan satu pekerjaan rumah (PR) meski belum tuntas. PR itu sangat bersentuhan dengan kepentingan kemashalatan rakyat dan demi kesinambungan atau kelanjutan pembangunan Tangsel.
Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2014 akhirnya diserahkan Airin dalam rapat paripurna DPRD Kota Tangsel, Kamis (16/1).
Saat menyampaikan pidato pengantar Nota Keuangan RAPBD, Airin mengajak semua pihak  memaknai dan memahami arti penting dan strategis APBD. Selain merupakan wujud dari pelaksanaan amanat peraturan perundang-undangan, juga merupakan dokumen yang berisikan kebutuhan pembangunan dan pelayanan masyarakat Kota Tangsel. Makna strategis dalam arti memiliki peran signifikan untuk menjamin kesinambungan dan capaian pembangunan berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Diyakini semua pihak memiliki keinginan dan harapan yang sama. Diharapkan pembahasan di DPRD dapat berjalan lancar. Sehingga RAPBD 2014 dapat segera disepakati bersama.
Harapan tinggal harapan karena tidak selamanya harapan menjadi kenyataan. Kalau Insya Allah pembahasan RAPBD ini berjalan lancar sesuai harapan, apakah ada ketulusan tanpa embel-embel seperti personal fee atau tukar guling dengan sebuah proyek pembangunan yang merupakan bagian dari program yang dicanangkan Airin? Jangan sampai istilah tahu sama tahu dihalalkan dalam pembahasan RAPBD Tangsel 2914 ini, Biasanya, pihak legislatif punya bargaining power untuk menekan eksekutif mengiyakan segala kehendak legislatif. baca juga Airin Dibelenggu konspirasi Politik Busuk
Itu PR pertama bagi Airin menyelesaikan masalah kesinambungan dan berkelanjutan pembangunan di Tangsel. PR kedua sangat berat bagi Airin kalau tidak diselesaikan secara tegas, jernih, dan tegas demi integritas pemerintahan yang dipimpinnya di mata warga Tangsel. PR ini bila tidak dilakukan, maka Airin akan mengalami ‘gangguan’ cukup berat, baik secara politis maupun psikologis di masa mendatang.
Ingat dalam film The Godfather III. Ada anekdot yang disampaikan Sang Godfather bahwa dia tidak ingin ‘hak’ dipenuhi batu kerikil selama memimpin dunia mafia di Italia. Bila diterjemahkan pengertian ‘kerikil’ itu adalah musuh dalam selimut. Nah, Airin harus sadar bahwa dirinya telah dikelilingi musuh tapi musuh menyelimuti diri dengan kepura-puraan loyal, taat, dan patuh menjalankan perintah atasan. Dari belakang, mereka menikam Airin tanpa reserve.
Sesungguhnya langkah politis yang harus ditempuh Airin adalah merombak atau me-reshuffle susunan kabinetnya. Karena sebagian oknum pejabat di sekelilingnya merupakan musang berbulu domba. Percaya atau tidak, ada di antara mereka baru menduduki jabatan strategis sejak kabinet Airin dibentuk, dia mampu membangun rumah hingga bertingkat dan membeli lahan cukup luas. Selain itu, juga membeli mobil mewah. Lantas pertanyaannya, pantaskah Airin mempertahankan oknum pejabat seperti ini yang hanya menumpuk kekayaan untuk kepentingan pribadi.
Pada giliran Airin menghadapi masalah karena kasus Tubagus Chaeri Wardana (TCW) alias Wawan, disinyalir ada oknum pejabat ini cuap-cuap tentang kebobrokan Airin. Ada selentingan dia termasuk getol ingin mengembosi kekuasaan Airin. Begitu juga di pihak legislatif, ada upaya mendukung gerakan yang ingin mengembosi Airin setelah membaca KPK akan menjadikan Wawan sebagai tersangka. Padahal semula Wawan dijadikan ATM berjalan sejumlah oknum anggota legislatif. Maka, tidak heran proses pembahasan RAPBD 2014 Tangsel sempat tersendat-sendat, mungkin, sangat terkait dengan kucuran dari Wawan sudah berakhir.
Kekuasaan yang diemban Airin beserta kabinetnya merupakan mandat masyarakat Tangsel. Mereka dipercaya menjalankan roda organisasi pemerintahan untuk mensejahterakan masyarakat. Tidak ada salahnya rakyat usul agar Airin me-reshuffle sejumlah pejabat Pemkot Tangsel yang tidak serius dan loyal kepada Pimpinan dan Pro Rakyat. Sungguh Airin sangat merugi menempatkan sosok pejabat hanya untuk menumpuk kekayaan atau menggendutkan perut belaka.
Upaya reshuffle kabinet Pemkot Tangsel semata-mata untuk menyejukkan Tangsel dari gerakan bawah tanah untuk melengserkan Airin dan menghambat program kerjanya. Bila ini terjadi, jelas suhu Tangsel memanas. Karenanya, Airin perlu mengasah daya cium dan pendengarannya agar lebih peka adanya gerakan oknum pejabat yang mbalelo. Kehadiran mereka jelas akan mengacau kinerja Pemkot Tangsel. Suasana yang sejuk akan berganti memanas. Kiranya, belum terlambat Airin perlu mengambil langkah-langkah tegas, cerdas, dan strategis untuk membenahi Pemkot Tangsel. Salah satunya, Airin harus berani membersihkan Pemkot Tangsel dari  kotoran musang berbulu domba. (red)