Belum jelas apakah perbaikan dan penataan termasuk sepanjang Jalan Serpong dan sepanjang Jalan Pondok Cabe Raya, perempatan Gaplek, dan wilayah lainnya di Tangsel.
Di depan Pamulang Square, kerap menjadi sumber kemacetan lalu lintas karena sambungan jalan beton belum rampung. Sedangkan di perempatan Gaplek, khusunya jalan dari kawasan Cinangka ke Ciputat dan Jalan Pondok Cabe Raya, jalan penuh lubang dan rusak parah.
Lama belum dibenahi serta sepetak jalan lama yang belum dibeton tepat di tengah ruas jalan.
Pekerjaan di sepanjang ruas jalan itu tanggung jawab pemerintah provinsi. Adapun yang digarap pemerintah kota setempat di antaranya adalah ruas Jalan Ciater yang juga sedang dilebarkan.
Konon besaran anggaran sebesar Rp 2,6 triliun. Sebagian dari anggaran ini akan dialokasikan untuk pembenahan infratruktur jalan tersebut.
Selama dua bulan terakhir, hampir tidak ada aktivitas pembangunan di Kota Tangerang Selatan. Proyek fisik mandek sepanjang Januari-Februari 2014.
Kondisi ini jelas tidak punya korelasi dengan penangkapan Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, suami Airin, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa bulan lalu.
Situsi ini lebih karena besaran APBD Tangsel 2014 belum disahkan dewan. Akibat kondisi ini berimbas pada aneka proyek pembangunan fisik kota tersebut.
Kembali ke pertanyaan semula, siapakah yang bersalah terkait kelambatan pelaksanaan berbagai pembangunan di Tangsel? Di sinilah sangat dibutuhkan logika berpikir secara jernih dan cerdas untuk menganalisa serta mengkaji permasalahan Tangsel. (red)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI