[caption id="attachment_298657" align="aligncenter" width="310" caption="Bedah Tangsel Secara Jernih Dan Cerdas"][/caption]
detaktangsel.com - EDITORIAL, Pemeritah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) di bawah kepemimpinan Airin Rachmi Diany sangat dinamis dengan berbagai persoalan terkait pelaksanaan progam pembangunan. Di tengah semangat membangun penuh gelora, tiba-tiba terjadi human error.
Virus penyebab human error itu namanya APBD 2014. Sumber pendanaan berbagai penyelenggaraan pembangunan daerah ini tidak menentu kapan mencair. Praktis jaringan kerja berjalan di tempat, stagnasi.
Airin Rachmi Diany dilantik sebagai Walikota Tangsel, 21 April 2011. Wanita kelahiran Banjar Patroman, Jabar, ini bak matahari bagi masyarakat daerah hasil pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Harapan mengantar masyarakat memasuki era pembangunan manusia seutuhnya di masa mendatang.
Airin mengapresiasi dan mengakomodir legitimasi rakyat yang diberikan masyarakat ketika menyalurkan aspirasi politik lewat panggung pemilihan kepala daerah (pilkada). Mimpi indah menyelimuti rakyat Tangsel.
Perbaikan infrastruktur jalan termasuk satu program skala prioritas. Maklum kondisi jalan di Tangsel sangat buruk, banyak berlubang dan rusak parah. Kondisi jalan makin rusak berat menyusul terjadinya banjir akibat turun hujan tanpa mengenal waktu.
Berbarengan juga Airin menghadapi masalah yang seberat belum mencairnya APBD 2014. Bahkan lebih berat bila ditinjau dari sudut pandang kejiwaan.
Adanya permasalahan yang sedemikian rumit tentu Airin menanggung beban lumayan berat. Ini tantang, bukan cobaan bagi Airin untuk menjabarkan kebijakan yang prorakyat.
Siapa yang harus bertanggung jawab atas proses pembangunan di Tangsel berjalan di tempat? Banyak pihak pasti menuding Airin orangnya, Benarkah? Kita tidak bisa memberi jawaban ya atau tidak. Karena jawaban butuh argumentasi dan kajian yang sangat jernih, obyektif, dan cerdas. Tak ada embel-embel atau dibalut kepentingan politik.
Terkadang, kebanyakan pihak dalam menyoroti suatu isu selalu menggunakan kacamata kuda. Lurus tanpa alur dan logika yang semestinya. Justru hanya berdasarkan hitam-putih isu yang berkembang.
Maksud hati memeluk bulan, apa daya tangan tidak sampai. Itulah Airin ingin melaksanakan program prioritas yaitu pembangunan infrastruktur seperti pembangunan jalan, gedung sekolah, serta menanggulangi daerah yang terkena banjir. Namun, apa daya APBD belum cair. Lalu, tindakan Airin selanjutnya apa? Beginilah kondisi kebatinan Tangsel. Inilah kenyataan ril lapangan.