Mohon tunggu...
Peduli Tangsel
Peduli Tangsel Mohon Tunggu... -

Aku bukanlah siapa-siapa, aku mencoba apa adanya, mengawal dinamika berdirinya kota Tangerang Selatan.. Fokus dan aku tidak segan-segan memburu dan menembak target

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soroti Tangsel Entaskan Kemiskinan

6 Maret 2014   21:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13940926951498969612

Investor semakin tertarik di kala keadaan infrastruktur telah ditangani dengan baik. Ditambah lagi dengan kondisi daerah terus kondusif seperti yang telah terjadi selama ini. Dengan demikian, baik dari kalangan pemerintah, swasta maupun masyarakat, dapat terus menjalankan perputaran roda perekonomian.

Semua ini tidak terlepas dari meningkatnya kondisi ekonomi, sosial, dan politik. Itu sebabnya, perlu dijaga kondusivitas daerah agar investor semakin mau ke Tangsel.

Penanggulangan kemiskinan sangat tergantung dari faktor pangan. Harga dan ketersediaan pangan akan menjadi faktor penentu tingkat kemiskinan.

Penggandaan pengadaan beras untuk orang misikin merupakan upaya untuk mencegah bertambahnya angka kemiskinan. Di sisi lain, sangat membantu pasokan pangan.

Kemiskinan harus dipahami sebagai suatu masalah sosial yang bersifat multi-dimensional. Bukan sematamata karena pendapatan yang kurang.

Kompleksitas masalah kemiskinan mencerminkan kesengsaraan dan tertekannya harga diri manusia akibat ketiadaan pendapatan, kekuasaan, dan pilihan untukmemperbaiki taraf hidupnya.

Oleh karena itu, profil kemiskinan secara keseluruhan dicirikan pendapatan rendah, kondisi kesehatan buruk, pendidikan rendah, dan keahlian terbatas, akses terhadap tanah dan modal rendah.

Kiranya, niat Pemkot Tangsel akan menggelontorkan dana bantuan Rp80 miliar adalah bijak dan cerdas. Keseriusan ini perlu mendapat dukungan elemen masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, jelas membuat program mengentaskan kemiskinan berjalan di tempat. (red)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun