Sosialisasi penangan dini terjadinya kebakaran bagi peserta didik SMK merupakan program kegiatan rutin sekolah (Bidang Kesiswaan) yaitu literasi jumat. Materi kegiatan yang dipilih yaitu Sosialisasi Penanganan Kebakaran. Hal ini sebagai wujud kepedulian sekolah sehubungan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait dengan terjadinya kebakaran, cenderung meningkat.Â
Jakarta, 30 Juli 2024.Terjadinya kebakaran dapat menimbulkan kerugian, antara lain ; berupa harta benda, kerusakan gedung hingga korban jiwa. Jakarta merupakan salah satu area perkotaan yang wilayahnya padat penduduk sehingga rawan terjadinya kebakaran.
Kegiatan sosialisasi kebakaran disampaikan oleh Bapak Nurwan Susanto, ST (Wakil Kepala Sekolah SMK Bidang Kurikulum) yang diselenggaran di halaman SMK YAPPENDA pada tanggal, 26 Juli 2024 dari jam 13.45 s.d 14.30. Kegiatan sosialisasi penanganan kebakaran, diikuti oleh siswa Kelas X dan XI untuk semua program jurusan.Â
Teknis sosialisasi disampaikan dalam proses kegitan Literasi yang dilaksanakan setelah sholat jumat dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh peserta didik. Penyampaian materi sosialisasi juga dalam  bentuk praktik cara memadamkan api dengan menggunakan karung goni dan alat pemadam api ringan (APAR).
Dalam penyampaian materi Bapak Nurwan antara lain menyebutkan bahwa pelaksanaan sosialiasi penanganan kebakaraan dimaksudkan agar siswa-siswi SMK dapat mengetahui dan menambah pengetahuan sedini mungkin terkait dengan tugas pokok dan fungsi pemadam kebakaran, teori-teori dasar api, terjadinya kebocoran gas elpiji, konsleting listrik, penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan), serta penanganan awal jika terjadi kebakaran.
Tujuan dilaksanakan sosialisasi, yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang bahaya bencana kebakaran beserta penanganannya. Oleh sebab itu, sebagai salah satu bentuk mitigasi non struktural  ketika terjadi kebakaran, agar yang besangkutan ; tidak panik, segera matikan peralatan listrik, lindungi saluran pernafasan, gunakan alat pemadam api ringan, hubungi petugas/kantor pemadam terdekat, dan hindari kerumunan
Hasil evaluasi sosialisasi, setelah dilakukan pengelompokan maka pemahaman siswa dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) kelompok sebagai berikut :
- Siswa memahami penyebab kebakaran dalam konsep Segitiga Api
- Siswa memahami pemadaman api secara tradisional menggunakan karung goni, dan
- Siswa yang memahami pemadaman api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
Penulis : Tangguh Wiarto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H