Judulnya meniru novel Gabriel Garcia Marquez biar kelihatan keren saja, hehehe. Intinya saya sudah ikut vaksin tahap pertama. Ini salah satu ikhtiar bersama menangani wabah global saat sekarang. Dan hasilnya lengan kiri saya kemeng. Ini otentik dan saya belum menemukan padanan kata untuk kemeng.
Secara umum peserta vaksin ditanya riwayat kesehatan dan menjalani tensi. Jika normal saja maka lanjut menghadapi tenaga vaksinator. Itupun ditanya lagi dan dipastikan peserta vaksin dalam keadaan sehat. Kebetulan lusa kemarin tangan saya digigit anak dan sedikit kemeng.Â
Oleh petugas lengan saya diketuk dan tidak apa-apa. Artinya lengan kiri siap dan boleh divaksin. Sebelum saya bilang sering sakit gigi dan itu tidak menghalangi untuk vaksin. Selesai dan nomor telepon kita dicatat maka saat registrasi di peduli lindungi, maka sertifikat elektronik terbit sebagai peserta vaksin tahap pertama.
Ternyata hal ini sesuai dengan harapan saya untuk ikut vaksin ketika diselenggarakan di balai desa tempat tinggal saya. Maka ini sesuai dengan prioritas yang ada selama ini yaitu mendahulukan golongan yang rentan para lansia. Setelah itu mengikuti anjuran tenaga kesehatan untuk makan yang banyak kalau bisa yang bergizi. Yang terakhir inisiatif saya sendiri, hihihi.
Maka ini semacam curcol kata istri saya, sedikit peristiwa maka menarilah jari jempol diatas qwerty. Namun sekali lagi wabah masih belum berakhir. Ikhtiar tanpa henti dan doa terpanjat kepadaNya.
Semoga para penyintas dan sidang pembaca diberikan kesehatan dan umur panjang, aamiin. Tabik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H