Mohon tunggu...
Tony Herdianto
Tony Herdianto Mohon Tunggu... Freelancer - Suka kopi dan jajanan

saya senang membaca dan sedang belajar menulis . senang menanam pohon atau kembang . mendengarkan musik . mencoba selaras dengan alam menyatu secara harmoni.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keadilan Sosial dan Pengejawantahannya

2 Juni 2020   18:46 Diperbarui: 2 Juni 2020   18:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini 75 tahun yang lampau para pemuda pendiri bangsa berdebat mengenai dasar negara. Kelak dasar negara ini dinamakan Pancasila. Mereka bersidang dalam wadah bentukan kolonial Jepang dengan nama BPUPKI. Ada Bung Karno, prof Yamin serta anggota BPUPKI lainnya termasuk KH Wachid Hasyim ( ayahanda Gus Dur presiden Indonesia ke 4 ).

Dalam perumusan dasar negara mereka sepakat bahwa sebagai bangsa yang religius maka nilai ketuhanan harus masuk sebagai dasar negara. Dari sini mengapa kiranya peri kehidupan bangsa selalu menjunjung tinggi bahwa Tuhan diatas segalanya.

Sebagai sebuah bangsa yang religius dan merdeka, sudah seharusnya memupuk dan menumbuhkembangkan kesalehan sosial. Ini merupakan usaha agar keadilan sosial tercapai. Bukankah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan adalah pengejawantahan Tuhan dimuka bumi.

Kiranya inilah nilai yang masih jauh api dari panggang sebuah nilai ideal tentang upaya menuju masyarakat yang adil dan makmur. Lantas apa iya tidak ada usaha ke sana? ada namun kurang optimal. Seperti penyaluran BLSM BLT bahkan subsidi biaya listrik.

Bisakah ketimpangan itu dihilangkan atau minimal dikikis sedikit demi sedikit?. Sangat bisa dan bergantung kebijakan. Maka nilai ketuhanan akan berjalan dengan semestinya. Ini seperti remeh namun itulah nyatanya tentang perintah supaya keadilan ditegakkan.

Bukti bahwa Pancasila adalah pengejawantahan nilai nilai dan sifat ketuhanan. Maka tugas generasi bangsa adalah upaya terus menerus agar keadilan bukan jargon semata namun membumi. Lebih-lebih pada saat sekarang ketika wabah mengglobal.

Kiranya itulah makna lahirnya Pancasila yang saya tangkap dan saya renungkan. Ia adalah suluh bagi bangsa ini bahkan negara negara di belahan dunia lain. Selamat hari lahir Pancasila.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun