Air Conditioner alias AC barangkali jadi barang elektronik yang dimiliki semua rumah di kota-kota besar, apalagi dengan suhu sekitar yang panas. Benda satu ini memang sangat ampuh menyulap ruang panas menjadi sedingin di gunung dengan kemampuannya. Tapi hal yang membuat tidak nyaman adalah setelah pemakaian satu bulan.
Bagaimana tidak, ketika cek tagihan listrik, didapati bahwa biaya listrik meningkat drastis lantaran penggunaan AC. Tentu ini menjadi sebuah hal yang sedikit dilematis ya. Ingin dingin tapi kok listriknya nanti mahal. Sebenarnya ada solusi untuk masalah ini, di mana bisa membuat ruangan tetap dingin tapi biaya listriknya tidak naik drastis.
Jawabannya adalah dengan menyetel suhu yang direkomendasikan. Menurut Departemen Energi Amerika Serikat, suhu yang paling direkomendasikan adalah mengatur termostat pada 26 derajat Celcius. Pada suhu ini ruangan akan tetap dingin di samping tagihan listriknya tidak akan naik drastis. Pada konsepnya semakin kita menurunkan suhu pada termostat, maka AC akan bekerja lebih keras di mana dampaknya konsumsi listrik juga naik.
Mengatur suhu di 26 derajat mungkin bagi sebagian orang tetap gerah. Untuk itu ada beberapa tips tambahan yang bisa dilakukan. Pertama adalah menggunakan alat dehumidifier agar tingkat kelembaban turun.
Cara kedua adalah dengan memeriksa celah-celah di ruangan tersebut. Apakah ada celah yang memungkinkan udara panas dari luar untuk masuk. Jika ada maka tutup sebaik mungkin sehingga kita bisa tetap nyaman di 26 derajat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H