Mohon tunggu...
Politik

Usung Embay, Pertarungan Pilgub Banten Kian Jelas

22 September 2016   01:17 Diperbarui: 22 September 2016   01:34 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pada rabu 22 September Rano Karno resmi mengumumkan pasangannya yakni H. Embay Mulya Syarief. Jelaslah sudah peta pertarungan pilgub banten pada 2017 mendatang. Tentunya kehadiran pasangan Rano menjadi sebuah jawaban dari berbagai pertanyaan saat ini. Dengan mengusung H. Embay Mulya Syarief yang memiliki latar bekalang sebagai seorang tokoh banten dari kalangan masyarakat PDIP membuat keputusan yang cukup berani. Pasalnya sebelumnya banyak yang berasumsi mundurnya Dimyati Natakusumah dikarenakan akan menjadi pendamping Rano Karno.

Mengupas mengenai pasangan Rano Karno yang bukan merupakan tokoh nasional tentunya mengundang pertanyaan, meskipun PDIP merupakan partai pemenang sekaligus incumbent. Embay Mulya Syarief, adalah salah satu tokoh Banten yang dalam tubuhnya mengalir darah ulama, jawara, ekonom, cendekiawan, dan bankir. Sebagai ekonom, Embay berperan aktif membangun ekonomi kerakyatan di daerahnya. Hal itu, antara lain, pernah diwujudkannya dalam bentuk Program Gerakan Pendirian Seribu Baitul Maal wa Tanwil (BMT) di Banten. Beliau Cukup lama sebagai praktisi di dunia perbankan Islam.

Masyarakat Banten yang kental akan sosok ulama dengan masuknya Embay memiliki kesempatan yang cuku besar. Pasalnya secara kultural masyarakat Banten merupakan masyarakat yang sangat agamis melihat dari latar belakang sejarah. Tentunya dengan hadirnya Embay yang meruapakan calon dari ulama membuka ruang bagi para masyarakat secara kultural.

Pertarungan pilgub Banten dengan posisi saat ini dipastikan akan cukup panas. Pasangan Rano-Embay dipastikan akan mengusung isu mengenai politik dinasti. Hal tersebut tengah tergambar di beberapa diskusi yang kerap dilakakukan. Ini menjadi sebuah signal bagi WH-Andika untuk berhati-hati. Meskipun WH-Andika memiliki kesempatan lebih besar, bahkan diatas angin karena sudah dari jauh hari melakukan publikasi semenjak lama, namun potensi pendukung Embay sebagai seorang tokoh masyarakat banten perlu diwaspadai.

Dalam peta politik saat ini WH-Andika didukung oleh Hanura, Demokrat, Golkar, PKS dan PAN. Sedangkan Rano-Embay di usung oleh PDIP, PPP, dan Nasdem. Sampai saat ini yang urung menentukan sikap yakni Gerindra dan PKB. Tentunya ini menjadi sebuah pertarungan yang cukup sengit. Sekaligus mengingatkan ketika pilres 2004 yakni antara SBY dengan Megawati. Namun, sayangnya kali ini PDIP tidak setangguh DKI yang mampu membuat perubahan signifikan di akhir cerita dengan mengusung Ahok.

Diprediksi kedepan WH-Andika akan mengusung gagasan-gagasan baru untuk Banten, sekaligus mengangkat tema mengenai pemimpin muda dengan mengedepankan Andika Hazrumi sebagai Cawagub. Selain itu kekuatan Wahidin di Tangerang Raya terutama Kota Tangerang cukup solid. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rano Karno. 

Jika mengasumsikan isu yang akan di usung oleh Rano Karno sepertinya jelas meruntuhkan kepemimpinan dinasti. Namun, kita musti ingat bahwa Rano adalah bagian dari Dinasti Atut ketika pemilihan lalu, sekaligus saat ini merupakan Gubernur Incumbent. Dengan peta politik yang ada kedepan pilgub Banten menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang cukup panas.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun