Mohon tunggu...
Rustam Tando
Rustam Tando Mohon Tunggu... profesional -

Mantan AAU sebagai aparat Pengawasan internal Pemerintah.di suatu Kementerian\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

MENATAP KEINDAHAN PULAU RAMBUT

30 Juni 2014   17:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:10 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau bicara mengenai rambut selalu kita terobsesi dengan hal-halyang negatif, Rambut atau sering disebut bulu adalah organ seperti benang yang tumbuh di kulit hewan dan manusia. Pada tubuh manusia, rambut biasanya tumbuh paling subur dibagian-bagian tubuh manusia yang sangat vital, ada 3 titik tubuh manusia yang ditumbuhi rambut sangat banyak dan subur yaitu kepala, ketiak dan bagian kemaluan, seseorang yang kepalanya tidak ditumbuhi rambut akan kelihatan botak sehingga rambut yang tumbuh dikepala merupakan mahkota bagi seorang wanita yang setiap bepergian biasanya rambut disisir dengan rapih dan dibentuk sebagaimana yang dikehendaki sehingga membuat tertarik bagi siapapun yang memandangnya, sedangkan rambut yang tumbuh dibagian tersembunyi dari tubuh manusia sepertidi ketiak dan sekitar kemaluan akan dipelihara dengan baik karena rambut tersebut akan berpengaruh hebat pada timbulnya nafsu birahi bagi siapa yang memandangnya.

Itu mengenai rambut, tetapi yang dikemukakan disini betul-betul adalah pulau yang diberi nama pulau rambut, diberikan nama demikian menurut ceritra yang melegenda dari penduduk yang bermukim disekitar pulau bahwa konon sang bidadari yang turun dari kayangan turun mandi melihat pulau yang tidak ditumbuhi sebatangpohon sedangkan disitu banyak sekali burung bangau yang menghuni pulau, sang bidadari mencukur rambut kemaluannya dan disebarkan di atas pulau itu dan berubah menjadi pohon bakau yang sampai sekarang menjadi tempat burung-burung bangau penghuni pulau.Pulau ini banyak di tumbuhi hutan bakau yang rimbun serta terumbu karang yang sangat indah. Orang Belanda menyebut pulau ini dengan nama Nidelberg.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pulau Rambut ditetapkan sebagai Suaka Margasatwa oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan melalui Surat Keputusan Nomor : 275/Kpts-II/1999 tanggal 7 Mei 1999 seluas 90 hektar, yang terdiri dari 45 hektar daratan dan 45 hektar wilayah perairan.Secara geografis kawasan Suaka Margasatwa Pulau Rambut terletak diantara 106 derajat 41’14” - 106 derajat 41’46” Bujur Timur dan 5 derajat 56’47” – 5 derajat 56’57” Lintang Selatan, yitu kea rah Barat Laut dari Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan menurut administrasi pemerintah, Suaka Margasatwa Pulau Rambut termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.Pulau Rambut, acap disebut sebagai "surga burung". Pulau seluas 90 hektar, 45 hektar di antaranya adalah wilayah daratan, ini memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, baik flora maupun fauna.Untuk menuju Pulau Rambut, Anda dapat menggunakan speedboat dari Marina Ancol dengan waktu tempuh sekitar 30 menit, dari Muara Angke dengan perahu motor (sekitar 90 menit), dari Pelabuhan Kamal dengan perahu motor (sekitar 60 menit), dan dari Tanjung Pasir, Tangerang, dengan perahu motor (sekitar 30 menit).

Yang menarik dari pulau rambut adalah sebagian besar fauna penghuninya adalah burung. Sebanyak 22 jenis burung merandai (burung air) dan 39 jenis burung darat. Sebagian besar burung air atau burung laut adalah burung penetap yang menghuni Pulau Rambut sepanjang tahunburung-burung ini memiliki perilaku migrasi ke Pulau Jawa atau pulau lain di Kepulauan Seribu untuk mencari makan pada pagi hari dan kembali ke Pulau Rambut secara bergerombol terbang menuju pulau pada sore hari untuk beristirahat dan tidur malam. Adapun jenis-jenis burung yang menghuni pulau rambut antara lainJenis burung laut antara lain cangak merah (Ardea purpurea), cangak abu (Ardea cinerea), kuntul besar (Egretta alba), kuntul kecil (Egretta garzetta), kuntul karang (Egretta sacra), bluwok (Mycteria cinerea), roko-roko (Plegadis falcinellus) , pecuk ular (Anhinga melanogaster) , kuntul sedang (Egretta intermedia), dan kuntul kerbau (Bubulcus ibis).

Dari kejauhan disuguhi pemandangan pengunjung dapat melihat burung-burung yang mendiami pohon, seolah-olah pohon-pohon itu "pohon burung" karena sejauh mata memandang, yang terlihat memang semua dahan boleh dibilang dihuni burung.

Jika anda stress setelah sepekan bekerja dikantor dan disuguhi kemacetana yang melanda kota Jakarta, silahkan membuang perasaan stress anda tersebut denganmengunjungi pulau rambut yang tidak jauh dari Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun