Mohon tunggu...
armansyah tandipai
armansyah tandipai Mohon Tunggu... Pegawai Negeri Sipil -

mulai menulis untuk menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kurangnya Saingan Telkomsel di Papua

2 Mei 2017   11:40 Diperbarui: 2 Mei 2017   12:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anda masih ingat kasus hacking situs Telkomsel kan ya? Nah, Dalam timeline facebook pribadi saya, saya memposting pendapat bahwa lebih baik Telkomsel tetap sedikit lebih mahal karena jika mereka menurunkan harganya maka Kompetitor mereka banyak yang terpaksa gulung tikar dan Telkomsel bisa saja terkena sangksi UU no 5 Tahun 1999 Pasal 17 tentang Monopoli Pasar yang nilainya mencapai 25 Milyar karena menguasai pasar lebih dari 50% diseluruh Indonesia.

Bagi konsumen, hilanglah sudah pilihan yang beragam untuk memilih provider telekomunikasi yang diinginkan untukHandphone konsumen.

Beberapa teman saya yang berkomentar sepertinya setuju dengan pendapat saya ini, namun ada juga yang tidak dapat menerimanya. Khususnya teman-teman saya yang berdomisili di Papua.

Kenapa? Karena konsumen di Papua sekarang ini tidak memiliki lebih banyak pilihan dibandingkan konsumen di Indonesia Bagian barat dan tengah.

Salah satu teman saya yang berdomisili di Sentani dan Jayapura berkomentar bahwa sinyal XL dan Indosat disana seperti ada dan tiada. bayangkan, ini terjadi di ibukota Provinsi Papua! Apa jadinya dengan daerah pelosok Papua. Akibatnya mau tidak mau konsumen di Papua khususnya di daerah Pelosok harus memilih menggunakan Telkomsel meskipun tarifnya lebih mahal.

Lantas apa solusi bagi konsumen di Papua?

Tidak seharusnya konsumen meminta Telkomsel untuk menurunkan harganya. Karena jika dengan tingginya permintaan di Papua tapi Telkomsel malah menurunkan harga mereka, itu berarti Telkomsel sedang melakukan Penistaan terhadap hukum ekonomi. :D

Yang seharusnya dilakukan adalah mintalah kepada kompetitor Telkomsel untuk lebih serius bersaing di Papua!

Mengapa saya katakan belum serius? Mari kita ambil contoh XL, provider Telekomunikasi ini telah ada di Papua sejak tahun 2007 yang berarti sudah 10 tahun layanan XL ada di Papua, tapi mengapa teman saya mengatakan sinyal mereka masih saja antara ada dan tiada? Apa saja yang mereka lakukan di Papua selama 10 tahun ini!?

Lebih parah lagi Indosat yang kabarnya malah lebih dulu menginjakkan kaki mereka di Papua daripada Telkomsel, Mengapa malah Telkomsel yang merajai Papua?

Mungkin saja nilai investasi yang terlampau besar yang harus digelontorkan kedua provider ini jika ingin memperluas jaringan mereka hingga ke pelosok Papua menjadi alasan mereka belum serius bersaing dengan Telkomsel di Papua. Tapi menurut saya, bukankah memang harus ada pengorbanan yang besar jika kita ingin merebut wilayah kekuasaan lawan!?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun