Edisi Sumbar
Lebaran tahun 2019 kali ini kami mudik ke Pariaman via darat. Sudah tidak asing lagi bagi kami pulang kampung menggunakan mobil pribadi. Untuk mencapai ranah Minang ada tiga jalur yang bisa ditempuh yakni Lintas Timur, Lintas Tengah dan Lintas Barat.Â
Khusus Lintas Barat Sumatera kami belum pernah melewatinya. Oleh sebab itu kami memutuskan arus balik ke Tanah Jawa melalui Lintas Barat. Â
Perjalanan diawali dari kota Padang setelah salat jumat tanggal 14 juni 2019 pukul 13.15 WIB dan sampai pukul 19.00 WIB (5 jam 45 menit) di Simpang Tiga Balai Ampek Basa (BAB) Tapan kab. Pesisir Selatan.Â
Pada etape pertama ini kami melewati kawasan wisata Mandeh. Untuk menuju ke kawasan ini tidak ada petunjuk rambu-rambu khusus.Â
Kami sempat "terlongsong" tidak mengetahui dimana pertigaan tersebut dan harus bertanya pada warga setempat (gmap tidak membantu-pen).Â
Ternyata yang menjadi tanda adalah plang tulisan "gardu listrik Teluk Sirih" di kanan jalan setelah kawasan Terminal Transit Pertamina Bungus Teluk Kabung. Di depan TT Pertamina ini kami berhenti sebentar untuk menikmati lezatnya gulai kepala ikan karang.
Memasuki kawasan Mandeh anda akan dimanjakan oleh pemandangan yang luar biasa indahnya. Saking indahnya, ada yang melabeli kawasan ini dengan sebutan Raja Ampatnya Indonesia bagian Barat. Trek jalan yang dilalui mulus dan berliku.Â
Pendakian dan penurunan cukup tajam dan jika anda melalui kawasan ini dengan rombongan diharapkan menjaga jarak antar kendaraan. Kami yang berisi 5 orang dan penuh dengan oleh-oleh melalui tanjakan terjal dengan gigi satu dan ac dimatikan.Â
Di beberapa spot anda bisa berhenti untuk mengabadikan keindahan alam tersebut dengan berfoto bersama keluarga. Kawasan ini kurang lebih sepanjang 20 km. Anda bisa memilih untuk berhenti dimana lokasi yang dianggap bagus untuk berfoto.
Selepas kawsan Mandeh masih ada spot wisata lainnya, yakni Bukit Langkisau dan pantai Carocok di kota Painan. Memang kami tidak sempat berhenti dikawasan ini, namun pemandangannya tak kalah indahnya.Â