Senyum itu cuma dari batu
Dari tebing tinggi yang tak punya malu
Hanya ada puasmu disitu
Jemari pagi
Pada pusara menanam padi
Sungguh bukan dihati
Cahaya itu sudah lama pergi
Gatal akal hancur melaku
Digilir angin merasa kaku
Sudah suci jadi benci
Janji diri pulang lagi
Jika hidup habis disini
Baringkan budi bukan hanya sepi
Dibatas waktu cinta menanti
Maka sambut tangis jadi nurani
*[sebuah kamar di kampung dalam]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!