Sore ini, saya ada keperluan untuk pergi ke daerah Cawang. Sebelumnya saya sempat tidak enak badan, namun sekarang sudah lumayan. Karena khawatir tubuh saya masih belum kuat untuk bepergian jauh dengan kendaraan pribadi, saya memutuskan untuk menggunakan moda transportasi yang disebut-sebut memiliki sejuta masalah, LRT Jabodebek. Saya baru saja membaca berita, bahwa trainset yang dioperasikan telah naik, yang sebelumnya 8, menjadi 12. Sebelumnya saya sudah menjajal sepur ini, namun saya jarang menggunakannya karena headway LRT sempat menjadi 1 jam.Â
Saya sampai di Stasiun Harjamukti pada pukul 16.40 WIB. Saya kurang gercep, sehingga harus menunggu sekitar 17 menit. Pada pukul 16.57 WIB, kereta akhirnya tiba. Saya bergegas menaikinya, agar mendapatkan kursi, tentu saja. Suasana di dalam sepur, cukup ramai, namun tidak sepenuh kalau menaiki KRL.Â
Saya tiba di Stasiun Cawang pada pukul 17.26 WIB. Kalau ditotalkan mulai dari saya sampai di Stasiun Harjamukti, waktu tunggu, dan waktu tempuh, maka saya menghabiskan waktu 42 menit. Entah kalau saya menaiki kendaraan pribadi, apakah lebih singkat, karena saya tidak pernah menghitung waktu tempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi saya. Setelah keluar dari Stasiun Cawang, saya berjalan menuju Halte BNN untuk menaiki TransJakarta.Â
Harapan saya, headway dapat terus dikurangi, dan solusi roda yang aus dapat segera ditangani. Untuk masalah tinggi pintu, seharusnya bukan menjadi sorotan saya pada masalah ini, karena saya terbiasa naik angkot sehingga sudah biasa untuk menundukkan kepala saat masuk ke moda transportasi. Semoga peminat dan citra LRT ini tidak banyak berkurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H