Wajah kusutmu terlihat. kala itu, di balik bekas jamahan jemari kau memproklamirkan dirimu dengan sebuah penekanan : "Aku binatang jalang".
 Sempat juga berpikir, apakah kalimat itu lahir ketika kau berpikir tentang Spesis dan genus? Kau membenarkan  perkataan Aristoteles: Manusia adalah binatang yang berpikir.Â
 Tak tahu. apa saat itu kau berada dalam sadar, atau hanya sebuah mimpi yang di nyatakan. Tapi, itu mungkin Ilusimu : pikirku.
 Binatang jalang seakan tak mau terpisahkan dari air muka yang layu ... kau pasrah pada angka 27.
 Ia, Chairil Anwar. Aku melihat wajahmu lesuh, kusut, bahkan pilu. Begitu malangnya koaran dirimu di antara baris kata bekas binal jemarimu.
 TanahbBeta
Pustaka Inspirasi, 17 April 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H