Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membakar Maluku

7 Juni 2017   23:40 Diperbarui: 13 Juni 2017   12:03 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://www.google.com/search?q=api&client=firefox-b-ab&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj1_5SplazUAhVFfLwKHTjrAp0Q_AUICigB&biw=1024&bih=489#imgrc=Ti45Xt-FL2CGlM:

Oleh : Tanah Beta

api yang membara perlahan mula berkobar
panasnya puisi menghanguskan
membakar jantung kota ambon
musnah setiap peradaban yang meruntuhkan identitas

dengan sagu, aku membakar Maluku
dengan cengkeh, aku hanguskan pusat kota
dengan pala, aku musnahkan peradaban yang meruntuhkan identitas
ialah puisi, panasnya menukik pusat raga tanah raja-raja

bakar

bakar

Maluku terbakar
terbakar Maluku
dengan darah para leluhur
aku membakar stigma peradaban absurd

A. Y Patti, 06 Mei 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun