Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hening

9 Februari 2017   17:59 Diperbarui: 9 Februari 2017   18:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hening dalam sayunya wajahmu juita.
Mengalir ketenangan akan sarat makna.
Menukik saat debaran jantung tak berjeda.
Lantas mengalir menelusuri nadi sahaja.

Hening itu merambat rasa.
Dari semraut wajahmu jelita.
Mengetuk fuad perindu cinta.
Ditengah gemuruh syair, tuhan kita.

hening rona indahmu, kekasih.
Menutuk jiwa pada raga yang terpaut kasih.
dalam teduhnya diri ini.
yang terkesima kala menatap gambar wajahmu.

Sebab heningmu miliki makna.
Sebab heningmu merasuk jiwa.
Sebab heningmu mengingin jumpa.
Sebab heningmu merindu rupa.

Maaf, dan biarkanlah aku dalam keterpasungan
seraya menilai gambarmu dengan tatapan subyek
tapi, itu
itulah yang harus ku ungkap, kalau kau dalam rindu yang berkepanjangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun