Seperti Widji berteriak kutukan berkali dalam puisi
getol kebenaran meledak bak pelatuk ditarik
bunyi menjadi gelora kobaran api
pun suara kebenaran berlarian apik
makin terus hidup
bukan dengan "kau ini bagaimana, Aku harus bagaimana?"
tapi pada seribu kali ucap kata
kebenaran tak pernah "redam" selamanya
ciptakan Malumu untuk Maluku berpadu
ketika kau datang dengan mata
aku menunggu dengan sedia batin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!