Mohon tunggu...
Tanah Beta
Tanah Beta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa Semester Akhir pada IAIN Ambon

menulislah sebelum dunia menggenggam nafasmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(I)Bu-Suk(Ma) Bahasanya

3 April 2018   23:00 Diperbarui: 3 April 2018   23:12 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Penulis: Adam Makatita

Teruntuk Ibu Sukmawati Soekarnoputri: Rawatlah akal pikirmu, agar kau tidak sesat nalar.

Entah alat apa yang kau gunakan
Lalu dengan enteng kau banding
Suara adzan dengan kidung
Sementara kau lupa dan tak mengerti syariat.

Begitu cergas kau membaca
Lalu dengan gampang kata-kata
Kau layangkan
Sementara kau tak tahu
Kau terlahir dari Rahman dan Rahim
Penurut syariat Islam.

Kau memang (I) Bu-Suk (Ma)
Begitu busuk mulutmu berucap
Begitu bau nafasmu kala berkata

Kau harus tahu:
Adzan tak akan pernah sebanding
Dengan apapun nyanyian
Apa lagi kidung.

Dan
Di maluku,
Kau harus injakkan kaki
Di situ
Kau akan tahu

Tahuri tanah Maluku
Lebih indah bunyinya dari kidung cengengmu
Datang (I) Bu-Suk (Ma)
Biar kami ajarkan kau
Bagaimana menjaga malu.

AMBON, 3 APRIL 2018
ADAM MAKATITA

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun