Kemarin sore tanggal 1 Maret 2013 di pekalongan berlangsung laga lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Grup II antara tuan rumah Persip Pekalongan dengan tim tamu PSIS Semarang. Sayangnya pertandingan yang terjadi memicu ketegangan antara kedua belah suporter pendukung kedua tim. Kabarnya belasan penonton mengalami luka luka yang cukup berat dan kemudian langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit.
Ketegangan telah terjadi sejak berakhirnya babak pertama, antara suporter terlibat insiden saling lempar. Hal ini dapat diatasi oleh pihak keamanan yang berjaga. Namun ternyata seperti api dalam sekam ketegangan kembali berlanjut di menit - menit akhir babak kedua, saat itu tuan rumah mendapatkan hadiah tendangan penalti. Sehingga skor menjadi berimbang 1-1 hingga pertandingan usai. Kedua pihak suporter kembali bentrok. Bahkan ada yang berlanjut hingga di luar lapangan pertandingan.
Bahkan sempat beredar broadcast message bahwa untuk mobil - mobil dengan plat H ( wil Semarang dan sekitarnya) yang ada di wilayah pekalongan dihimbau agar tidak keluar dulu, karena dikhawatirkan akan menjadi sasaran amuk massa penonton bola. Hiiy..serem, orang ga ikut - ikut nonton bola ikut jadi sasaran.
Walaupun akhirnya keadaan dapat diatasi oleh pihak keamanan namun tentu hal ini  sangat disayangkan.  Para pendukung aka suporter adalah pihak yang seharusnya mendukung,memberi semangat pada tim kesayangannya, bukan malah menebar teror kepada pihak (suporter) lawan, terlepas apapun yang terjadi di arena pertandingan. Sportivitas harus dijunjung tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H