Perubahan tatanan kehidupan organisme, pastinya diikuti dengan upaya organisme itu sendiri untuk menyesuaikan diri (agar tetap bisa hidup), yang tentunya mempengaruhi organisme lainnya, termasuk ekosistemnya, seperti iklim, intensitas cahaya, beragam entitas anorganik dan abiotis seperti tanah, air, udara sebagai sumber kehidupan dan menunjang kehidupan.
Organisme disini bukan hanya manusia, hewan dan tumbuhan, tetapi juga bakteri, virus dan lainnya. Â Tidak heran jika kerusakan lingkungan juga akan memunculkan pola penyakit baru, dengan karakteristik yang berbeda, yang mungkin tidak bisa ditanggulangi oleh obat-obat yang sekarang ada.
Dengan memahami ecophilosophy, diharapkan manusia akan berusaha menyelamatkan dirinya,  bukan hanya melalui pesan dangkal untuk menenangkan ego nya semata, sementara mengabaikan hal lainnya, tetapi dengan cara merekonstruksi bumi yang kita huni secara menyeluruh, agar bumi ini menjadi suatu ruang besar, tempat  segala organisme hidup untuk tumbuh  dan berkembang melalui interaksi yang sehat. Karena kebutuhan hidup manusia tidak bisa lepas dari alam sekitar, termasuk tumbuhan dan hewan.
Dengan memahami ecophilosophy, diharapkan timbul kepekaan ekologis, yaitu ajakan untuk mulai dengan proses bertanya dan bergumul terus-menerus tentang apa itu lingkungan hidup sekitar kita. Dari proses bertanya dan bergumul itulah, kita mulai menjawab (mencari jawab): langkah apa yang bisa dilakukan untuk merekronstruksikan bumi disekitar kita, agar kita bisa hidup dan berinteraksi dengan baik dan sehat dengan alam sekitar.
Langkah-langkah kecil yang dapat dilakukan.
Untuk menjawab pertanyaan kritis tersebut: Â lakukan langkah-langkah kecil yang semudah dan sebisa dilakukan, semisal: bangkitkan kesadaran menanam pohon bagi diri sendiri yang ditularkan kepada orang disekitar, utamanya kepada generasi penerus yang akan mewarisi bumi ini, khususnya para siswa sekolah, Karena kenyataan membuktikan banyak sekolah yang tidak lagi punya lapangan/ lahan hijau, karena di paving block, padahal dari bangku sekolah itulah anak didik mulai diajari bagaimana pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H