Semalam aku mengantar dua kekasihku berkunjung ke toko buku. Ini agenda rutin untuk cuci mata dan cari inspirasi buku. Yah, kerja di divisi litbang penerbit memang dituntut untuk tahu peta perkembangan buku. Di antara ratusan judul buku yang ku skiming, ada satu yang menarik perhatianku. Judulnya 'Menembus Batas' terbitan Ziyad books. Kalau melihat endorsement-nya, sepertinya ini buku bagus. Kang Abik, M Fauzil Adhim, Irwan Kelana, dan Intan Savitri hanyalah sebagian dari para komentator buku tadi. Ada juga endorsement dari Arju Rahmanto, senior di masjid kampus UNS yang pernah meraih predikat guru teladan nasional. Namun yang menggelitik ialah catatan dari Sri Rejeki, wartawan Kompas. "Buku ini menularkan semangat Budi Setiadi yang gigih menyekolahkan keenam anaknya. Tiga di antaranya kuliah di perguruan tinggi paling favorit di negeri ini, UGM dan ITB. Lebih istimewa lagi, Budi juga membagi virus 'sadar pendidikan'-nya kepada lingkungan sekitar. Pria berpenghasilan Rp450.000 sebulan ini ingin mematahkan anggapan bahwa 'orang miskin tidak akan bisa sekolah'." Hemm, jadi penasaran apa rahasia Budi Setiadi sehingga berhasil menumbuhkan minat belajar keenam anaknya di tengah kesempitan hidup. So, aku baca dulu, ya. Insya Allah komentarku akan kuunggah segera.