Mohon tunggu...
Riezha
Riezha Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Siapa Siapa

Membaca dan menganalisis adalah salah satu kegemaran saya

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hakikat Manusia

12 Januari 2023   20:06 Diperbarui: 12 Januari 2023   20:16 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi ini, yang berasal dari bahasa yunani dari kata Antropos yang berarti wajah manusia, atau dari kata mens ( latin ) yang berarti "ada yang berfikir", lalu dari bahasa Latin yaitu Homo yang berarti " orang yang dilahirkan di muka bumi".

Manusia merupakan bagian dan unit terkecil dari kehidupan sosial atau sebagai makhluk sosial yang membentuk suatu kehidupan masyarakat, manusia merupakan kumpulan dari berbagai individu. Seyogya nya sebagai makhluk individu manusia memiliki keunikan dan ciri khasnya masing-masing baik dari segi tingkah laku maupun sifatnya, karena secara kodrati setiap manusia diciptakan unik dan berbeda satu dengan yang lainnya.

Pada dasar nya manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial, sebagai makhluk individu yang secara hakiki memiliki sifat sosial.  Dan secara kodrati manusia berdiri sendiri disatu sisi serta manusia sebagai hamba atau makhluk Tuhan.

Menurut Frans Magnu Suseno Manusia sebagai makhluk individu memiliki beberapa keunikan yaitu; Setiap manusia mempunyai kemampuan berfikir (kognisi), perasaan (afeksi), kehendak (konasi), dan tindakan (aksi). Setiap Manusia juga memiliki budaya tertentu sesuai dengan latar belakang, kapasitas, dan lingkungannya.

 Ketika manusia dilahirkan saat itu terciptalah segala kebutuhannya, seperti menangis nya seorang bayi ketika ia dilahirkan , sebagai penanda bahwa adanya kehidupan dan di sana pulalah tercipta kebutuhan; kebutuhan untuk dilindungi, kebutuhan akan rasa aman, dan berbagai bentuk kebutuhan lainnya.

Lalu mengapa manusia juga disebut makhluk sosial? Seorang filsuf Yunani ternama yaitu Aristoteles menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon yang mana manusia mempunya naluri untuk bergaul dan berkomunikasi dengan manusia lainnya, Oleh sebab itulah manusia disebut makhluk sosial.

Sebagai makhluk sosial manusia tentunya membutuhkan orang lain untuk melangsungkan hidupnya, Seperti halnya pendapat H. Booner (Dalam bukunya yang berjudul Sosial Psychology) menyatakan bahwa : "Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, di mana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya".

Tentunya proses belajar manusia dengan manusia lainnya dapat terjadi melalui proses yang disadari maupun tidak disadari melalui alam bawah sadar manusia itu sendiri, yang secara tidak langsung terpengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Baik itu pengaruh ke hal-hal yang positif dan mendatangkan manfaat kepada antar individu maupun sebaliknya yang mendatangkan hal-hal negative.

Menurut hemat saya, manusia juga adalah makhluk menyendiri yang mana mereka butuh ketenangan, butuh jauh dari segala keramaian yang ada, yang mana dalam kesendirian itulah mereka seharusnya bebas mengekspresikan apapun yang mereka inginkan, bebas menjadi diri mereka sendiri tanpa harus mengikuti intruski maupun intervensi dari orang lain. 

Namun ini sering kali gagal dipahami oleh hati nurani manusia itu sendiri, yang mana hal ini tertutupi oleh rasa ketakutan akan kesendirian dan ditinggalkan orang banyak, yang pada akhir nya mendatangkan rasa frustasi kepada diri mereka sendiri ketika mereka tidak mampu memenuhi ekspektasi orang banyak.

Selain Makhluk Individu dan sosial manusia juga hakikat nya adalah makhluk jasmani dan rohani sesuai dengan perkataannya Ibnu Arabi bahwa manusia adalah realitas batiniah dari kosmos (alam semesta), sementara kosmos adalah bentuk manifestasi dari manusia itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun