Menurut Wikipedia, fast fashion adalah istilah kontemporer yang digunakan oleh pedagang mode untuk desain yang berasal dari catwalk untuk menangkap tren saat ini. Koleksi pakaian fast fashion didasarkan pada tren mode terbaru yang disajikan di Fashion Week di musim semi dan musim gugur setiap tahun.
Industri fast fashion terdiri dari berbagai brand yang memproduksi barangnya di negara dengan biaya tenaga kerja yang sangat murah. Hal ini terjadi karena hukum negara tersebut gagal melindungi para pekerja. Pakaian yang diproduksi memiliki kualitas yang buruk dan dijual dengan harga murah di "negara kaya".Â
Karena disainnya yang trendy, siklus industri fast fashion akan berputar sangat cepat. Bahkan, brand fast fashion biasanya meluncurkan koleksi baru setiap 2 minggu. Hal ini membuat pakaian yang dibeli sebelumnya ketinggalan jaman.
"Apa sih salahnya beli fast fashion?" tanya teman saya. Pertanyaan ini membuat saya sadar bahwa masih banyak orang yang belum mengetahui dampak dari fast fashion. Singkatnya, fast fashion memiliki dampak buruk pada lingkungan, dan juga pada para pekerja yang dikontrak untuk memproduksi pakaian.Â
Setelah mengetahui ini, apakah kamu masih ingin berbelanja di brand fast fashion? Tentu tidak 'kan? Berikut adalah langkah-langkah untuk mengenali dan menjauhi brand fast fashion.
1. Lihat Brand Yang Memproduksi Di Negara/Tempat Insiden Terjadi
Beberapa brand yang memproduksi produknya di Rana Plaza adalah; Benetton (Itali), Bonmarche (UK), Cato Fashions (USA), The Children's Place (USA), El Corte Ingles (Spanyol), Joe Fresh (Loblaws, Kanada), Kik (Jerman), Mango (Spanyol), Matalan (UK), Primark (UK/Ireland) and Texman (Denmark).
2. Kenali Brand Tersebut
3. Belajar Cara Menelaah Label Harga
4. Membeli di Brand Lokal
5. Pilih Untuk Menyewa