[caption id="attachment_385465" align="aligncenter" width="300" caption="Madiun Kota Gadis ( sumber : https://blog.djarumbeasiswaplus.org/wakidnur/2013/05/16/ gadis-itu/)"][/caption]
Setelah hampir dua tahun saya menempuh Perjalanan Madiun- Jakarta- Madiun dengan status Long Distance Family, akhirnya pada  tanggal 9 April 2015 setelah menyelesaikan  semua proses administrasi pindah penduduk di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, saya resmi menjadi penduduk Kota Madiun. Meski saya bukanlah penduduk yang lahir dan besar di Kota Madiun, namun pada kesempatan kali ini saya mencoba untuk berpartisipasi dengan menulis apa yang saya lihat selama kurun waktu tertentu sebagai wujud dan kepedulian terhadap ruang yang kini saya diami. Kiranya Tulisan saya ini jauh dari sempurna yang dilengkapi dengan literateur berisi data-data numerik. tulisan ini hanyalah deskripsi subjektif dengan tetap mengungkapkan sisi objektif kondisi Kota Madiun dalam perspektif Kota Cerdas.
Ada hal yang cukup menggelitik manakala saya membaca slogan Madiun Kota Gadis. Sebagai Perempuan saya merasa slogan tersebut sarat akan makna gender. Sungguh terkesan atraktif dan mendatangkan perspektif yang menarik, khususnya bagi kaum laki-laki yang berasal dari kalangan pendatang dari luar Kota Madiun bukan? Namun siapa yang mengira dibalik "Gadis" nya Kota Madiun mengandung arti yang sebenarnya pada pengarusutamaan dua bidang yakni Perdagangan dan Perindustrian.
Predikat Kota Cerdas identik dengan penguasaan teknologi, ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki standar pendidikan tinggi dengan capaian pembangunan ekonomi yang mensejahterakan. Pendidikan menjadi kebutuhan bagi sumber daya manusia daerah untuk tumbuh menjawab tantangan dan kemajuan zaman. Investasi pendidikan di Kota Madiun cukup memadahi pagi masayarakatnya dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Terdapat lebih dari 10 Perguruan tinggi terkemuka mulai dari Unika Widya Mandala, Universitas Merdeka, Sekolah Tinggi Industri Kereta Api, Politeknik Negeri Madiun, IKIP Madiun dan sekolah tinggi bidang ekonomi, kesehatan hingga pertanian. Itu semua menjadi sarana mengumpulkan bekal bagi terciptanya sumber daya manusia handal yang siap mengawal Kota Madiun Menuju kota cerdas.
Kota Madiun berada di jalur strategis lintas tengah Propinsi Jawa Timur. Jalur  tersebut menjadi Jalur yang banyak dipilih dalam menempuh perjalanan dari arah Timur Propinsi Jawa Timur menuju Propinsi Jawa Tengah bagian selatan dan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau pun sebaliknya. Kota Madiun juga menjadi Kota yang dilintasi katika menuju kota di jalur selatan  seperti Ponorogo, Trenggalek dan Pacitan. itulah kenapa Kota Madiun sangat cocok menjadi kota transit. Tak heran, dalam kurun waktu terakhir ini banyak hotel berbintang yang representatif hadir di Kota Madiun. Sebut saja Hotel Aston, Sun City Hotel, Amaris disamping hotel-hotel yang sudah ada sebelumnya. Bagi yang ingin singgah dan rehat sejenak ketika menempuh sekian jarak perjalanan di Jalur Yogyakarta- Surabaya, tidak perlu kuatir dengan ketersediaan tempat istirahat berupa Hotel.
Banyak alternatif transportasi Umum menuju Kota Madiun. Bagi yang nyaman dengan perjalanan menggunakan kereta api, stasiun Kota Madiun tampak rapi dan cukup memadahi dalam melayani penumpang yang naik dari kota madiun ataupun mengakhiri perjalanan di Kota Madiun. Layanan kereta api jarak jauh dari kelas ekonomi, bisnis ataupun eksekutif  menjadi moda yang siap menjadi pilihan dalam melakukan mobilitas. Bahkan tersedia juga kereta dengan jarak tempuh Madiun-Yogyakarta dan Madiun- Surabaya yang melayani kebutuhan migrasi ruang penduduk dengan waktu tempuh yang signifikan.
[caption id="attachment_385485" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Terminal Purbaya Kota Madiun (sumber : www.quickiwiki.com)"]
Transportasi umum lainnya yang menghidupkan jalur transportasi di Kota Madiun adalah Bus Antar Kota Antar Propinsi. Bus Ac dengan tarif ekonomi ini beroperasi selama 24 jam. Bus yang hampir tiap hari padat penumpang itu melayani Trayek Surabaya - Yogyakarta. Dalam hal ini Kota Madiun menjadi titik tengah dalam menempuh perjalanan yang melewati beberapa kota dari  Propinsi Jawa Timur  menuju Yogyakarta yang melintas di jalur Propinsi Jawa Tengah antara lain : Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan,Ngawi, Sragen- Surakarta( Solo) dan Yogyakarta. Namun sayangnya Terminal Kota Madiun yang diberi nama Terminal Purbaya itu terkesan suram dalam penampilan. Terminal Purbaya sebagai sentral operasional transportasi antara kota yang melayani kedatangan dan keberangkatan bis AKAP ( antar kota antar propinsi) dan AKDP (antar kota dalam propinsi) dengan jadwal keberangkatan yang cukup padat itu seharusnya sudah direvitalisasi bangunannya. Sarana pendukung terminal berupa ruko, ruang tunggu, toilet dan fasilitas umum lainnya tampak kurang terpelihara. Sementara angkutan kota yang disebut warga lokal dengan sebutan "Len"  pun butuh peremajaan agar terlihat menarik manakala penumpangnya ingin berkeliling Kota Madiun. Meskipun di Kota Madiun telah hadir layanan armada taksi argo sebagai alternatif transportasi yang lebih nyaman. Bagi penikmat transportasi tradisional nan ekonomis, di tiap sudut kota madiun masih terdapat becak dan Ojek yang siap mengantar ke tempat tujuan di Kota Madiun. Itulah hal yang bisa saya rekam selama saya menjadi pengguna sarana transportasi umum di Kota Madiun.
Tak mudah memang menjadi kota berpredikat cerdas. Madiun Kota Gadis tumbuh di tengah Perdagangan dan Perindustrian sebagai bidang andalan. Kota Madiunpun mulai bersolek agar semakin tampak ke"Gadis" annya. Pusat-pusat perdagangan baik yang berupa pasar tradisional maupun kawasan belanja modern yang menjadi pusat aktifitas ekonomi berbenah dan terlihat sumringah. saya sendiri sering mengunjungi Pasar Besar Madiun yang menjadi salah satu ikon perdagangan. Pasar Besar Madiun ini telah di renovasi kembali dengan konsep pasar yang lebih bersih dan tertata. Berbagai komoditas belanja tersedia untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Madiun. Bahkan pasar besar Madiun ini memiliki aktifitas yang tidak pernah sepi. Belanja sayur segar dan bahan masakan pun dapat di lakukan tidak hanya di pagi hingga siang hari, melainkan sore hingga malam bahkan dini hari pun pasar besar Madiun siap melayani kebutuhan belanja masyarakatnya. Beberapa Pasar tradisional lain yang cukup di kenal sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat Kota Madiun antara lain Pasar Sleko, Pasar Joyo dan pasar Suko Asri.
Kota Gadis semakin molek dengan nuansa pusat perbelanjaan modern yang hadir mengikuti kebutuhan zaman. Hadirnya pusat-pusat belanja sebagai saranan rekreasi keluarga menyemarakkan laju perekonomian madiun. Kawasan Sun City, Plasa Madiun, Sri Ratu, Timbul Jaya Plaza Menjadi pilihan tempat belanja bernuansa modern di Kota Madiun
[caption id="attachment_385489" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana Pasar Besar Madiun (sumber : www.andikafm.com)"]