Dalam rentang waktu 4 jam sudah dua kali saya ke gerai KFC yang letaknya persis di seberang masjid Agung Kota Kediri. Kali pertama dengan pesanan  2 buah zuper Krunch saya bawa sebagai buah tangan saat mengunjungi teman yang sedang memperdalam kemampuan bahasa Inggris di Pare- Kediri.
Saat melihat teman sumringah dengan menu yang saya bawa sembari "molo-molo", istilah jawa untuk menyebut mulut yang mengunyah makanan dengan penuh,
terucap penuturan yang  membuat saya menyimpan rindu dendam untuk kembali membeli zuper krunch.
Wah enak, mayonaisenya lumer banget"
"Jadi terkenang saat masih di Yaman, hampir tiap hari makan burger"
"tapi kok yang ini beda dari biasanya ya?".
Begitu kesan yang terlontar dari teman saya saat menyantap Zuper Krunch tatkala azan maghrib tiba. Zuper Krunch, bagi teman yang pernah tinggal di Yaman ternyata membawa suasana yang berbeda saat buka puasa. Hampir dua jam, dua buah Zuper Krunch ala carte saya pesan dan saya bawa serta dalam perjalanan menuju Kampung Inggris, Pare- Kediri. Satu jam perjalanan ditambah 1 jam menuju waktu berbuka tak membuat menu baru KFC ini berkurang kenikmatannya.
Meski sudah tidak sehangat saat saya terima sewaktu masih di gerai KFC sore tadi, namun roti bun yang melapis potongan ayam utuh lagi tebal masih bertahan empuknya. Begitu juga dengan tepung yang membalut ayam sebagai isian utama, tetap saja kresss--kresss ketika dikunyah. Begitu juga dengan mayonaise yang berpadu dengan keju yang meleleh. Racikan yang pas.Â
Akhirnya kesempatan itu datang untuk yang kedua kalinya. Sepulang dari Pare Kediri saya singgah kembali di gerai KFC.Â