1001 Pantai Menakjubkan di Bali, Kawasan Sanur Menawan Hati

1001 kisah tentang keindahan pantai rasanya belum mampu menggambarkan keelokan alam Bali, kepingan surga pariwisata kelas dunia. Pulau yang konon ditemukan oleh Cornelis de Houtman dari Belanda  ini memiliki pemandagan pantai yang menakjubkan. Hampir semua Kabupaten/Kota di Propinsi Bali dianugerahi bibir pantai dengan ciri khas masing-masing. Baik berupa pasir putih, ombak yang memukau, atau tebing curam memantang hingga keberadaan satwa sekelas lumba-lumba yang menjadi daya tarik tersendiri.

Berdasarkan penelusuran digital, terdapat lebih dari 150 pantai baik yang sudah  terkenal maupun yang bersifat hidden germ yang kerap menjadi jujugan wisatawan manca ataupun domestik. Bagi Krama Bali, Keberadaan laut sebagai sumber mata air menjadi salah satu tempat yang dianggap suci. Tak jarang dilakukan persembahyangan di area tepi laut ataupun prosesi yang sifatnya keagamaan, misalnya saja saat melasti menjelang Nyepi atau Banyu Pinaruh saat hari Saraswati.

Banyu Pinaruh Hari Saraswati di Sanur dok. Bisnis Indonesia.id

Dari sekian banyak pantai ternama hingga pantai yang layaknya permata tersembunyi seperti Pantai Kuta, Jimbaran , Pandawa, Candidasa, Peragi, Kusamba, Lembongan, Ceningan, Kelingking, Lovina, Sangga Langit, matahari terbit, Mertasari, Padang Galak hingga ratusan nama lain, tersebutlah satu pantai yang namanya sudah tidak asing lagi. Ya, Pantai Sanur  identik dengan sun rise, salah satu titik dimana kita bisa melihat terbitnya matahari pagi dengan takjub.

Sebelum menjejak Sanur, sejatinya saya bukanlah pecinta pantai. Meski cukup lama tinggal di pesisir utara Jawa dengan pantai yang menjadi destinasi wisata lokal warga sekitar, saya terbilang paling jarang ke pantai. Namun entah kenapa, kali pertama melihat sunrise di Pantai Sanur saat musim pandemi lalu, hati saya seolah tertawan oleh hening dan pesona sanur yang memiliki taksu tersendiri. 

Sejak saat itu setiap berlibur ke Bali, saya tak melewatkan  berburu sunrise di kawasan Pantai Sanur. Pun sekarang saat saya berkesempatan menempuh studi lanjut di Universitas Udayana, bertandang ke kawasan pantai Sanur untuk sekedar melepas penat dan mencari inspirasi menjadi hal yang kerap dilakukan. Kawasan Pantai Sanur kini tengah berbenah. Tak sekedar menjadi salah satu destinasi wisata bahari, melainkan digadang-gadang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus destinasi wisata kesehatan dunia. 

dok.pri Sanur Sejuk Tenang Saat Pagi Menjelang

Bukan tanpa alasan menjadikan kawasan Sanur sebagai pilihan hati. Lokasi yang terbilang strategis tak jauh dari pusat kota Denpasar ini berada di lintasan by pass Ngurah Rai.  Sarana Infrastruktur menghubungkan pelbagai akses fasilitas umum terbilang lengkap mulai dari Bandara, Akomodari penginapan dari berbagai kelas, pusat kuliner, kebugaran hingga akses menuju kawasan destinasi wisata lain seperti Nusa Penida dan Ubud. Di Sanur pula, hotel bertaraf internasional untuk yang pertama kali dibangun di Bali.

Berdasarkan sumber data Denpasar.go.id disebutkan, Sanur juga disebut sebagai salah satu peradaban sejarah Bali yang terbilang tua, bahkan keindahan alam Sanur tercantum dalam Prasasti Raja Kasari Warmadewa yang setersimpan di daerah Blanjong. Museum Ini terletak di sebelah selatan pantai Sanur. Tak sebatas itu, Sanur kemudian mengemuka ke kancah dunia oleh pelukis Belgia bernama A.J Le Mayeur tahun 1932. 

Mayuer tak sekedar jatuh hati  pada Sanur, hingga diapun jatuh cinta pada gadis Bali Ni Nyoman pollok yang merupakan penari Legong terkenal. Hingga menetap di Sanur dengan membuka sanggar lukis hingga banyak dikenal kalangan manca. Kini sanggar lukis Mayeur menjadi museum yang bisa dikunjungi oleh umum.