Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Kearifan Lokal Bali, Investasi Hijau dan Presidensi G20 Tahun 2022

25 Juli 2022   23:00 Diperbarui: 25 Juli 2022   23:08 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bali menjadi salah satu tempat penyelanggaraan rangkaian Presidensi G20 tahun 2022.  Lantas apa yang dimaksud dengan Investasi hijau ?. Istilah yang merupakan  kata lain dari investasi berkelanjutan. Tak hanya ditinjau dari segi materil dan finansial semata, nyatanya investasi hijau investasi  justru menekankan dampak lestarinya lingkungan hidup. 

Pembangunan sosial ekonomi dan lingkungan haruslah terintegrasi. Jangan sampai pembangunan pertumbuhan sosial ekonomi tidak dibarengi dengan upaya perbaikan lingkungan hidup atau yang dikenal dengan istilah pertumbuhan ekonomi hijau. 

Hal ini akan tercipta melalui sinergi lintas sektoral, salah satunya Bank Indonesia yang terlibat secara langsung dalam FMCBG (Finance Ministers and Central Bank Governors Meetings) .Hinga Pertemuan para deputi dalam FCBD& (Finance and Central Bank Deputies Meetings)

sumber: Bappenas.go.id
sumber: Bappenas.go.id

Kebijakan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi hijau ini tentu saja tidak hanya di level pusat atau nasional saja. Pengambil keputusan dan kebijakan pembangunan di tingkat lokal harus pula siap dengan paradigma pemahaman dan kapasitas pengelolaan pembangunan berdasarkan ruang pertumbuhan hijau. Bali dengan segala potensi yang ada  menjadi magnet kuat yang menarik pelbagai peluang investasi global. 

Bali memiliki lapis budaya dan kearifan lokal yang tidak mudah pudar ditengah laju pertumbuhan ekonomi sosial berskala global.  Namun bukan berarti malah menjadi lengah. Justru harus menjadi prioritas zona investasi hijau agar kearifan lokal dan sumber daya alam yang ada dapat dikelola secara berkelanjutan bagian sekian puluh bahkan sekian ratus generasi kedepan.

Dalam roadmap atau peta situs Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), ada 3 hal yang termasuk dalam lingkup investasi hijau yakni energi, pemanfaatan lahan dan  kawasan ekonomi khusus. 

Adapun saat ini masalah energi adalah hal penting. Mengingat kenaikan harga BBM hingga listrik akan membawa dampak signifikan di pelbagai bidang kehidupan masyarakat.

dok.pri
dok.pri

Momentum Nyepi Hingga Tri Hita Karana, Filosofi Kearifan Lokal Yang Harus Menjadi Nafas Investasi Hijau di Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun