Tahukah kita tentang apa dan bagaimana dyslexia?. Sepintas kata tersebut terdengar seksi ketika diucapkan, namun siapa sangka ada kisah yang mengharu biru terkait perjalanan seorang dyslexic/ orang dengan bawaan dyslexia. Sebuah persembahan luar biasa menyambut hadirnya Oktober yang oleh sebagian kalangan di pelbagi negara diperingati sebagai bulan peduli Dyslexia.
Rasa keingintahuan saya tentang apa dan bagaimana itu Dyslexia terjawab. Meski belum sepenuhnya keingintahuan saya tersebut 100% terpenuhi hanya dengan mengikuti webinar yang digelar lintas negara, Indonesia- Malaysia.Â
Adalah Bulan Poerbo Ayu Perempuan asli Indonesia yang sekarang bermukim di negeri Jiran, Â siang itu menjadi nara sumber. Sebagai seorang Director sekaligus program director di Dyslexia Genius Kuala Lumpur, dia berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait istilah yang masih belum banyak dipahami oleh awam. Pun Bulan Ayu tidak sendiri, dia beserta Suaminya Mr. Jaldeeen Mohd. Ali yang merupakan warga negara Malaysia yang selama ini memiliki kepedulian terhadap mereka yang ditengarai terkena dyslexia.
 Beruntungnya lagi Bulan Ayu pun memiliki mertua,  Puan. Sariah Amirin yang telah dikenal dan memiliki gelar Ibu Dyslexia Malaysia. Mereka sungguh keluarga yang peduli bahkan mengelola lembaga profesional bidang dyslexia.
Awalnya Dyslexia yang ada dalam benak saya adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan untuk membaca. Namun siapa sangka sharing dari Bulan Ayu menyebutkan ada beberapa karakteristik pada dyslexic (penderita dyslexia). Tidak hanya lemah dalam mengenal huruf dan angka saja, nyatanya ada beberapa pembawaan yang bisa kita kenali sejak dini. Sungguh, Dyslexia itu kerap mengecoh kita.Â
Mereka yang ditengarai menderita Dyslexia nyatanya tetap antusias dalam aktifitas sehari-hari. Tidak ada ciri fisik atau psikis tertentu, kecuali jika dibarengi dengan gejala ADHD ataupun hyperaktif. Beberapa ciri-ciri anak dyslexia bisa dilihat pada foto caption berikut. Â Mati kita lebih bijak dalam menyikapinya sedini mungkin.
Ya, anak-anak dyslexia tampak baik-baik saja dalam kesehariannya. Tetap memiliki kecerdasan dan kemampuan dalam beberapa hal.. Memiliki minat dan kemahiran lisan. namun lemah dalam membaca dan menulis. Terkadang ada sebagian yang menyebut tidak fokus, malas bahkan bodoh.