Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Malam ke 17 Ramadan, Perbanyak Doa Nuzulul Quran

28 April 2021   23:33 Diperbarui: 28 April 2021   23:45 2328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto halaman Masjid Istiqlal kala malam dok Pri olahan doa pribadi

Doa ini kerap dilantunkan dengan suara yang khas. Dulu zaman saya kecil, hampir semua radio memutar doa ini dengan suara dan nada yang sama antara satu radio dengan radio yang lain. Mungkin memang sudah direkam dan disebar luaskan. Bahkan hingga kini pun acapkali masih ada lantunan doa ini tak jauh berbeda suara dan nada pengucapannya.

Diawali dengan penggalan kalimat syahadat dan lantunan doa berikut, Asyhadu allaa ilaaha allah, nas alukal jannata wa na’udzu bika minan naar, kemudian disusul dengan doa dalam caption foto yang biasa diulang 3 x.

Jika sudah terdengar doa ini dilafadzkan berulang kali, maka itu berarti waktu berbuka sebentar lagi. Kisaran 3-5 menit doa itu dilantunkan terus menerus hingga masuk bedug maghrib tiba. Disambung dengan doa berbuka puasa.

Bukan sebuah kebetulan, malam ini Rabu 28 April 2021 menjelang malam ke 17 di bulan Ramadan. Umat muslim mengistimewakan malam ke 17 ramadan sebagai malam Nuzulul Qur'an. Malam yang diyakini sebagai malam turunnya Al-Qur'an pembawa berkah kebaikan bagi seluruh alam.

Sejarah Islam mencatat, Nabi Muhammad SAW menerima Wahyu untuk pertama kali di  gua Hiro pada  17 Ramadan melalui perantara malaikat Jibril. Inti sejarah ini yang dari dulu hingga sekarang masih diajarkan sebagai bagian agar kita mengimaninya dengan penuh.

Wahyu pertama surat Al-alaq ayat 1 jelas menyebut Iqra! Bacalah. Maka kira membaca doa dan melafalkannya berulang sebagai sebuah dzikir menjadi bagian dari Iqra itu sendiri.

Meski doa ini kerap terdengar sesaat sebelum berbuka, namun sejatinya doa tersebut adalah doa Nuzulul Qur'an. Sungguh tepat kiranya malam ini kita membenamkan diri dalam kekhusyukan tersendiri. Lantunan doa Nuzulul Qur'an menjadi sebentuk permohonan ampunan atas segala khilaf dan doa yang telah dilakukan.

Sebuah keniscayaan, bulan Ramadan sebagai bulan penuh ampunan. Terlebih saat malam diturunkannya Al-Qur'an kareem. Selain amalan tadarus, membaca ayat suci alQuran, lengkapi pula doa ini sebagai wirid atau bacaan yang dibaca berulang kali.

Terlebih saat pendemi begini. Sebentuk permohonan ampun kehadirat Ilahi Rabbi menjadi ikhtiar spiritual yang membuka jalan dikabulkannya doa dan harapan agar Korona lekas sirna dan tak lagi memakan korban.

Malam Nuzulul Qur'an malam penuh Rahmat dan ampunan. Beribu doa yang terpanjatkan dengan penuh keihklasan, konon akan dengan mudah dikabulkan. Doa ini sungguh sederhana. Maknanya pun tak jauh dari betapa Allah Taaal maha pemaaf dengan segala kemuliaan ramadan yang menyertai.

Kiranya rekan-rekan pembaca yang masih terjaga, tidak ada salahnya kita mengamalkan doa Nuzulul Qur'an  malam ini. Terlebih ketika malam yang tenang tiba, baik didalam hati atau ucap lirih doa ini menjadi penuntun langkah kita untuk menyiapkan diri memasuki 1/3 ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun