Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Senyum Semangat, Ikhlasnya Maaf & Kuota Internet Anti Lelet: 3 Modal Untuk Mudik Digital

16 Mei 2020   23:23 Diperbarui: 17 Mei 2020   00:03 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran tahun 2020 kelak akan diingat dan dikenang sebagai lebaran yang tidak biasa. Lebaran ditengah ancaman Korona. Dengan segala cerita suka dan duka, meski yakin saya lebih banyak dukanya. Toh kita harus  tetap bersyukur atas apapun kondisinya.

Terlepas dari pro-kontra boleh tidaknya mudik lebaran tahun ini, saya sekeluarga memilih untuk bertahan di Jakarta. Tidak ada perjalanan antar kota untuk bertemu sanak saudara yang dikenal dengan istilah mudik.

Berdamai dengan pendemi. Harus tetap menyiapkan cara agar silaturahmi lebaran nanti tetap terjaga. Toh media digital begitu pesat membangun aneka kanal yang bisa kita manfaatkan. Ingat saat Mbah Mintho Klaten yang viral di video itu berujar :

"Rasah muleh, sing penting duite mulih",

Sepintas kalimat itu memang hanya menjadi lelucon yang menghibur. Namun harus pula menjadi motivasi bagi kita. Setidaknya jangan memaksakan diri. Menempuh segala resiko untuk sekedar mudik. Jika masih diberi rejeki lebih, sisihkan sebagian. Biarlah sebagian rejeki tersebut yang bertandang hadir ditengah sanak famili dikampung sana. Berharap hal itu mampu memberi sedikit manfaat.

Begitulah saat saya pun tetap harus menyiapkan beberapa hal. Setidaknya lebaran tahun ini saya tetap harus hadir ditengah keluarga meski hanya melalui saluran digital. Berikut 3 modal yang disiapkan kala mudik digital ala saya :

1. Senyum semangat

Saat mudik digital hal pertama yang harus tertanam dalam raut wajah kita adalah senyum semangat. Ingat, senyum itu adalah sebentuk ibadah. Jangan sampai wajah kita terlihat tidak mengenakkan kala video call dengan keluarga di kampung halaman. Raut wajah yang cemberut, terkesan susah dan tidak bersemangat justru akan memunculkan pancaran energi negatif. Jangan sampai keluarga kita di kampung sana ikut menjadi gelisah melihat raut wajah kita yang tanpa senyum semangat ya.

Senyum semangat juga menjadi sebentuk transfer energi positif yang mengajak siapapun yang kita video call menjadi tetap bersemangat dalam menjalani lebaran di tengah pandemi. Ya senyum semangat adalah modal pertama yang harus saya miliki untuk mudik digital nanti.

2. Ikhlasnya Maaf

"Setelah berpuasa satu bulan lamanya, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun