Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Samber THR Kompasiana, Lebih Dari Sekadar Silaturahmi

1 Mei 2020   23:09 Diperbarui: 1 Mei 2020   23:56 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Capture THR Kompasiana.com

Sejak berhenti bekerja secara formal awal tahun 2015, praktis menulis adalah pekerjaan idaman yang tengah saya lakoni. Meski terkadang saya kerap menjalani freelance event yang menjadi penyeimbang antara gerak fikiran dan gerak badan. 

Tak pernah membayangkan wabah Corona sedemikian masifnya membuat jarak sosial sebagai sebuah prosedur memutus mata rantai penyebaran.Satu persatu sistem yang ada  baik itu sosial, ekonomi,hingga religi pun sepakat memberlakukan hal yang sama.

Beredar istilah Social Distancing, Work from home,, Stay at home, stay safe dan banyak lainnya yang pada intinya membatasi kita untuk bertemu langsung, terlebih berkumpul lebih dari 3 orang hingga skala besar. Tegas, PSBB diberlakukan hingga perpanjangan waktu yang terus menyesuaikan keadaan. Mereka yang berkerja di kantoran pun terkena imbas dari pendemi ini. 

Sebagai emak milenial, ibu rumah tangga melek digital saya bukan tipe yang suka ngerumpi. Alhasil, tak ada satupun grup berbasis WA atau sosial media lainnya yang menjadikan saya sebagai pekerja gosip. 

Capture WAG Samber THR tahun 2019 yang tetap terjaga hingga sekarang. Dok.pri
Capture WAG Samber THR tahun 2019 yang tetap terjaga hingga sekarang. Dok.pri

Hingga tiba pada suatu hari, WA Grup yang sudah berumur 1 tahun dalam hitungan kalender Hijriah (dibentuk puasa tahun 2019) dengan foto profilnya bertuliskan THR menjadi ajang bisik-bisik beberapa Kompasianers yang setia dan berkomitmen penuh untuk saling support.

"Tahun ini kok ga ada THR lagi ya" muncul chat WA dari Kompasianers Surabaya,

"Wah iya nih, kok sepi ya..sayang banget" disusul komentar dari Kompasiner Malang

Saya pun ikut meramaikan Chat WA grup tersebut. Semua terkena imbas Corona, begitu intinya. Penasaran dengan ajang tahunan bergengsi dimana mereka yang bergelut memahat karya di Kompasiana ,ditantang untuk konsisten menulis selama sebulan penuh dengan aneka tema yang ditentukan, saya pun melanjutkan pertanyaan WAG sebelah ke WAG yang berisi para penjaga gawang dunia digital bernama Kompasiana.

Lontaran pertanyaan saya direspon cepat oleh salah satu admin berbadan bongsor 

"Masih semangat gag nihh?" Begitu tantangnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun