Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Dari Kawasan Pasar Deprok, Emak Milenial Melaporkan Harga Bahan Pangan Hari ke-5 Ramadan

29 April 2020   21:27 Diperbarui: 29 April 2020   21:29 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi. Harga ayam potong broiler per kg di pasar Deprok Rp 35.000

Tidak terasa puasa sudah memasuki hari kelima. Ramadan tahun ini terasa kian istimewa sebab Corona melanda hampir di seluruh penjuru dunia, tak terkecuali Indonesia.

Segala antisipasi atas dampak pendemi dengan serius dan intensif dilakukan oleh pemangku kebijakan baik di level pusat hingga daerah. Sektor ekonomi dalam hal ini perdagangan bahan pokok pemenuhan kebutuhan pangan mendapat rasio yang tak kalah penting untuk diperhatikan, selain penanganan masalah medis. Terlebih saat masyarakat,umat Islam khususnya sedang melaksanakan ibadah puasa.

Ketersediaan pasokan bahan pangan yang cukup dengan harga yang relatif terjangkau tentu menjadi satu langkah  antisipasi atas hal-hal yang tidak diinginkan baik secara ekonomi ataupun gejolak sosial kemasyarakatan lainnya.

Sebuah keberuntungan bagi saya, saat tahun ini  bisa kembali  menjalani puasa di sisi selatan Ibu kota Jakarta, tepatnya di kawasan Pondok Pinang- Kebayoran lama, Jakarta Selatan.

Tak jauh dari hunian kami, terdapat pasar tradisional yang dikenal dengan nama pasar "Deprok". Istilah deprok digunakan, mengingat sebagian besar penjualnya menjual barang dagangan dengan menggelar lapak lesehan. Si penjualan melayani pembeli dengan duduk "ndeprok".Sejatinya pasar ini bukanlah pasar resmi dengan skala besar seperti halnya pasar Kebayoran ataupun pasar Pondok Indah.

Keberadaan pasar "deprok" yang sudah puluhan tahun berada di kawasan pondok pinang 3 ini pun bak oase yang menjadi penghilang haus dahaga akan belanja kebutuhan bahan pangan sehari-hari. Terlebih saat Ramadan tiba yang diwarnai PSBB- akibat Corona.

Jam operasional pasar deprok memang terbatas. Biasanya mulai ramai penjual sejak jam 5 pagi hingga jam 10 pagi. Tidak seperti pasar besar Kebayoran yang hampir 24 jam siap sedia melayani aneka kebutuhan pangan. Semenjak berlakunya PSBB, hari Jumat menjadi hari libur bagi aktifitas jual-beli di pasar deprok.

Lebih dari enam bulan tinggal di kawasan pasar deprok saya pun kerap memantau beberapa harga kebutuhan pangan disana. Tidak jauh berbeda sih dengan pasar Kebayoran. Untuk pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, pasar deprok terbilang  masih bisa diandalkan pada jam kebutuhan normal pagi hari. 

Pagi tadi seperti biasa hanya dengan berjalan kaki saya pun berbelanja di pasar deprok. Cukup dengan berjalan kaki, pasar di areal padat penduduk itu menjadi tempat bagi 10-15 pedagang kecil yang menjajakan aneka dagangannya.

Lapak penjual ayam menjadi tujuan utama saya. Maklum, sebelum Ramadan banyak informasi berseliweran di media sosial yang menyebut harga daging ayam anjlog. Di beberapa daerah seperti Madiun, Solo bahkan disebutkan harga seekor ayam berkisar 10-15 RB saja. Pagi ini nyatanya, daging ayam potong broiler dijual di pedagang pasar deprok pondok pinang per kilo seharga Rp 35.000. Stabil, tidak mengalami kenaikan atau penurunan sama seperti waktu seminggu lalu.

Dok.pri ayam utuh di modern fresh market dijual dengan harga promo RP 24.000-29.000
Dok.pri ayam utuh di modern fresh market dijual dengan harga promo RP 24.000-29.000
Sebagai emak Milenial, terkadang saya melakukan perbandingan harga. Jika di pasar deprok ayam potong dijual per kilo dengan harga 35 ribu, maka di mini market modern  yang letaknya tak seberapa jauh dari pasar deprok, 5 potong ayam seberat 500 gram dijual Rp. 18.000. Berbeda halnya dengan fresh market yang menyediakan aneka olahan daging dan Frozen food masih di kawasan Pondok Pinang, seekor ayam broiler tanpa kepala dan ceker bisa dibeli seharga Rp.24.000- Rp 29.000.

img-20200429-125522-5ea987c0d541df11a209cd34.jpg
img-20200429-125522-5ea987c0d541df11a209cd34.jpg
Berbeda dengan harga ayam yang stabil,telur yang sempat melonjak tajam, justru saat ramadan tiba harga telur yang semula dijual Rp. 24.000/kg, kini bisa dibeli dengan harga Rp 22.500/kg. Lumayan turun Rp 1.500.

Selain ayam dan telur, beras juga merupakan kebutuhan pangan utama yang menjadi kebutuhan pokok hampir sebagian besar masyarakat Indonesia. Di toko beras kawasan pasar deprok, meski permintaan beras meningkat tajam sejak virus Corona melanda hingga Ramadan tiba, namun tidak ada kenaikan harga beras. Aneka beras sesuai kualitas dijual dengan harga tetap. Harga berkisar antara Rp.9000 - belasan ribu /liter. Sementara harga beras merah biasa per liter dijual dengan harga Rp 14.000, dan Rp. 18.000 untuk beras merah organik.

Dok.pri harga beras/liter di toko beras Babeh Sani pasar Deprok
Dok.pri harga beras/liter di toko beras Babeh Sani pasar Deprok
Lantas bagaimana dengan harga sayur dan buah di pasar deprok?.Dari pantauan tadi pagi dapat saya laporkan,harga sawi hijau (caisin) dan sawi putih Rp 10.000/kg, sawi hijau dijual per ikat besar Rp 5000. Kol putih/kubis dijual Rp 20.000/kg. kentang Rp.18.000/kg. Bawang putih biasa Rp.45.000/kg. Kangkung Rp 4000/ikat. Udang sedang Rp 80.000/kg (dijual per plastik kemasan 1/4 kg Rp 20.000)

Suasana pasar deprok pagi tadi. Dok.pri
Suasana pasar deprok pagi tadi. Dok.pri
Bawang putih Harga Rp 45.000/kg
Bawang putih Harga Rp 45.000/kg
Satu-satunya harga kebutuhan pangan yang masih belum relatif tinggi di kawasan pasar deprok adalah gula pasir. Sekilo gula pasir curah tanpa merk dijual dengan harga Rp 17.000 tanpa ada batasan pembelian. Sementara di mini market modern kawasan Pondok Pinang beberapa kemasan gula pasir bermerk dijual sejarah Rp 12.500, hanya saja setiap orang hanya bisa membeli 1 kg gula pasir.

img-20200429-211210-5ea98e1b097f36439a579012.jpg
img-20200429-211210-5ea98e1b097f36439a579012.jpg
Berbeda halnya dengan gula merah yang dijual per kilo dengan harga Rp 16.000 saja.

Demikian dari kawasan pasar deprok, emak Milenial melaporkan harga beberapa kebutuhan bahan pangan selama Ramadan.

Salam sehat dan kuat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun