Entah mulai kapan saya tertarik pada dunia fashion. Kesan mendalam saya dapatkan manakala saya mendapatkan cerita dibalik sebuah industri  fashion. Â
Siapa bilang dunia fashion hanya milik modelling ternama yang terlihat memiliki perawakan sempurna saat berjalan di atas cat walk atau run away semata?. Itu hanya mitos yang beredar di kalangan macam saya.Â
Sebab ternyata , ada proses panjang yang menjadikan fashion sebagai sebuah proses yang  berawal dari kepedulian.  Kepedulian terhadap sesama, kepedulian terhadap lingkungan hingga kepedulian terhadap binatang.
Konsep inilah yang kemudian dikenal dengan sustainable fashion melalui  beragam detail implementasi. Adalah Papulo, sebuah brand Batik  yang dibidani oleh Bai Soemarlono sekaligus pemilik creative design yang  menggarap  konsep kolaborasi apik antara batik dengan pelestarian lingkungan .Â
Kali ini digandenglah Kelly Tandiono yang merupakan artis, model sekaligus salah satu duta bijak berplastik.Â
Hal itu terlihat dalam pemilihan corak, warna dan design dengan gradasi warna yang kerap dikenal sebagai corak batik jumputan. Selain warna bir yang menjadi perlambang Air dan warna langit dengan gradasi sebagai simbol angin, ada pula gradasi warna coklat dan putih tulang yang diharapkan bisa mewakili elemen tanah dan kandungannya.Â
Dengan sentuhan design fashion yang modern dan universal, Papulo menjadikan kolaborasi batik kian apik dalam padu padan jeans atau pun lainnya. Terkesan simple, namun tetap elegan.
Alhasil Rabu 4 Desember 2019 sedari sore hingga malam menjelang tempat pelaksanaan acara dipadati oleh mereka para pecinta fashion yang diajak untuk memiliki kepedulian terhadap lingkungan dari hal terkecil, misalnya saja mengurangi sampah plastik.