*Guru Wilangan, Â jumlah suku kata (wanda) pada tiap baris (larik)
Jika umumnya not nada yang kita kenal dibaca Do Re Mi Fa Sol (1-2-3-4-5) maka dalam sledro macapatan dibaca Ji (siji) - Ro( loro) - Lu( telu) Pat (papat0 - Mo( limo).
Sementara untuk pelog memiliki interval tangga nada yang lebih banyak sejumlah 7. Istimewanya lagi, not nada 7 (pitu) tidak dibaca Tu melainkan Pi. Sehingga dalam pelog dikenal not nada Ji-Ro-Lu-Pat-Mo-Nem-Pi (1-2-3-4-5-6-7).
Sejatinya belajar macapat butuh waktu yang lumayan lama. Namun apresiasi yang setinggi-tingginya untuk Pemerintah daerah DIY yang telah berupaya nguri-nguri kabudayan Jawi melalui workshop Macapat dalam waktu singkat.
Hingga akhirnya hasil workshop dipentaskan pada malam hari dengan hasil yang luar biasa. Pamenbromo Mocopatan sukses digelar, dilanjutkan dengan diskusi dengan nara sumber  Dr. Karsono Hardjo Saputra, S.S,M.Hum.
Bagi teman-teman yang ingin serius belajar macapat, Keraton Ngayogjakarta Hadiningrat melalui Pamulangan Sekar (Macapat) KHP Kridha Mardawa memberi kesempatan kepada siapapun tanpa dipungut biaya untuk mengikuti kelas seminggu sekali pada hari-hari tertentu.
Salah satu guru atau priyayi yang mengajar adalah Romo Projo. Monggo kita sematkan semangat , niat dan tekad membumikan macapat di zaman yang serba cepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H