Tidak salah ketika  grup legendari Koes Plus menyanyikan sepenggal lagu  bahwa :
"Orang bilang tanah kita tanah surga"
"tongkat dan kayu bisa jadi tanaman"
Begitulah kiranya jika kita bercerita tentang keindahaan pulau yang dikenal sebagai surganya para Dewata di Bali sana orang tentu sudah sangat biasa. Lantas, bagaimana dengan pulau Madura yang selama ini dikenal sebagai pulau garam, ada tempat wisatanya juga? Pasti ada. Begitulah setahun lalu untuk kali pertama saya menginjakkan kaki di  pulau yang terletak di timur  laut Jawa Timur. Secara  wilayah, Pulau Madura masuk dalam  Propinsi Jawa Timur. Akses menuju ke pulau madura begitu mudah setelah dibangun jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dan Madura secara langsung.
Sayang saya sendiri belum sempat menyaksikan secara langsung ajang bergengsi yang berlangsung tiap tahun di akhir Agustus hingga awal September untuk babak penyisihan. Sementara babak final karapan Sapi biasanya berlangsung pada Minggu terakhir Oktober hingga Awal Oktober.
Maklum, sate, soto  dan bebek Madura begitu mudah dijumpai di banyak tempat karena masyarakat Madura yang terkenal gemar merantau. Logat dan nada bicara masyarakat Madura pun menjadi ciri khas tersendiri selama ini dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa Jawa pada kebanyakan.
Wilayah Madura terbagi menjadi empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Nah , Wisata Arosbaya yang sempat saya kunjungi terletak di Bangkalan. Tak sulit untuk menuju ke kawasan yang merupakan bukit bekas penambangan batu kabur.
Bukit ini dikenal juga dengan nama bukit Pelalangan. Letaknya tak jauh dari wisata religi Aermata yakni lokasi mata air sekaligus  makam istri raja Madura  Cakraningrat 1