Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Selubung Ibadah di Balik Ambisi Prabowo Sandi yang Membuncah

9 April 2019   22:05 Diperbarui: 9 April 2019   22:52 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dok. Sumeks.co Deretan bangku kosong dibelakang Prabowo Saat Kampanye Akbar di GBK

Namun ada satu nama yang disebut paling penting yakni ketua Ijtima ulama II ,  Ustad  Yusuf Martak. Sebegitu pentingnyakah posisi Ijtima Ulama bagi seorang Capres 02? Atau diam-diam Prabowo lebih memberi ruang pada pimpinan gerakan ekstra parlementer dibanding dengan merakapara petinggi partai yang jelas-jelas memiliki pemenuhan syarat presidensial treeshold yang telah mengantarkannya menjadi kandidat Presiden. Ah jadi samar memang, yang hadir di GBK sejatinya massa dari mana?. 

Mengawali orasinya tanpa teksnya, Prabowo menyebut bersama Sandi Uno sudah 8 bulan berkeliling Indonesia. Konon capres 02 ini bisa merasakan, menangkap getaran hati rakyat Indonesia yang menghendaki perubahan dan tidak mau dibohongi lagi. Menurutnya rakyat Indonesia sudah mengerti dan tidak bodoh. Sehingga kehadiran massa di GBK menyatakan sudah cukup dibohongi lagi dan menuntut pemerintah yang punya akal  sehat.

Lucunya sejuru kemudian Prabowo bertanya pada panitia berapa yang hadir ? dijawab dan ditegaskan oleh Prabowo bahwa yang hadir 1 juta lebih. padahal dari data kapasitas GBK hanya bisa menampung kurang lebih 80 ribu orang. Maka akal sehat mana  yang mampu menghitung dengan metode matematis sejumlah 920 ribu orang lainnya tertampung dimana? inikah akal sehat ala mereka? Toh jika dilihat dari beberapa shoot video yang sempat saya caption, beberapa sudut bahkan tidak sepenuhnya  terisi. Kursi tribun yang dibelakangi oleh mimbar tempat Prabowo berorasi pun tampak kosong. Ah yang benar saja.

Saya pun mendadak ill feel untuk melanjutkan melihat tayangan youtube yang seolah memperlihatkan people power ala mereka. Biarlah. Perlahan tapi pasti selubung apapun yang mereka suarakan akan terbuka sendirinya oleh ambisi politik mereka yang kian membuncah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun