Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dari Papua, Kalimantan hingga Jawa, Khasanah Tari Tradisional Indonesia Perlu Dijaga

30 Juli 2018   21:28 Diperbarui: 30 Juli 2018   21:50 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tari tradisional suku Dayak dengan iringan musik Tradisional . Dok.pru

Khasanah budaya bangsa tak lepas dari tari tradisional yang menjadi bagian tak terpisahkan di dalamnya. Membuka cakrawala pengetahuan tentang Tari Tradisional Indonesia merupakan sebuah upaya untuk membuat tari tradisional lekat di hati dan benak kita selaku anak bangsa. Tentu agar tari tradisional menjadi lestari adanya.

Tari tradisional lahir dan bertumbuh dalam sebuah kelompok masyarakat yang memegang adat, tradisi dan nilai kearifan lokal. Masing-masing memiliki Keunikan dan ciri khas yang berbeda antara satu tari tradisional daerah dengan daerah lainnya.Hal itu bisa dilihat dari gerakan, kostum yang dikenakan hingga musik yang mengiringi. Belum lagi makna filosofi/ nilai yang terkandung tari tradisional itu sendiri.

 Sebut saja tari tradisional Papua. Tentu berbeda dengan tari tradisional dari daerah lainnya. Adaritme yang menghentak, ketika kita menyaksikan tari tradisional dari Papua, wilayah Indonesia bagian timur. Semarak dan energik. 

Terlebih dengan balutan kostum penari yang warna warni dengan motif khas bumi Cendrawasih. Bahkan, penarinya pun menjadikan beberapa bagian tubuhnya menjadi media seni lukis dengan ornamen/motif khas Papua.

Iringan musik tari Papua sangat dinamis. Membuat kita yang menyaksikannya ingin turut menggerakkan anggota badan. Menghentakkan kaki, ke kiri ataupun ke kanan. Maju maupun mundur. Ya, pola tari tradisional Papua didominasi oleh pola gerak kaki. Sesekali suara suara penari riuh diantara gerakan tarian.

Adalah tari Yospan, yang merupakan gabungan dari Tari Yosan dan Tari Pancar. Merupakan tarian tradisional khas Papua yang pada umumnya dibawakan secara berkelompok oleh penari laki-laki dan penari perempuan. Saya pun di buat terpana dengan lincah kaki para penarinya. 

Tak hanya Tari Yospan yang atraktif. Sajojo, sebuah lagu sekaligus Tari tradisional Papua yang tak kalah tenar dan kerap kali ditarikan oleh masyarakat diluar Papua. Sembari menyanyikan syair lagu yang riang gembira. 

Sajojo mampu membawa semangat kebersamaan antara penari dengan penontonnya. Kerap kali penonton untuk bergabung membentuk lingkaran dengan penari. Gerakan kaki, tangan, dan badan yang membungkuk kemudian tegak lagi, menjadikan sajojo sebuah tarian yang menyenangkan. Tak lupa tepukan tangan dalam tarian menjadi salah satu gerakan yang sayang untuk dilewatkan. 

Tarian tradisional Papua yang atraktif. Dok.pri
Tarian tradisional Papua yang atraktif. Dok.pri
Lain Papua, tentu lain pula tari tradisional Jawa. Sebut saja Jawa Tengah dan Jogjakarta. Beberapa tarian tradisional bahkan dianggap sakral. Seperti halnya Bedhaya ketawang. Namun tak sedikit juga tari tradisional yang dapat dipentaskan diluar nilai kesakralan daerah tertentu seperti tari Gambyong, Tari Batik, Tari Yappong, yang bisa ditarikan oleh masyarakat pada umumnya.

Tari Jawa,
Tari Jawa,
Tari tradisional Jawa memiliki ciri khas gerakan yang sedikit lembut . Gerakan tangan dari mulai ukel, seblak sampur, atau gerak /posisi badan dari mulai sleser, mendak. Diiringi alunan musik tradisional yang menghanyutkan.

Tari tradisional suku Dayak dengan iringan musik Tradisional . Dok.pru
Tari tradisional suku Dayak dengan iringan musik Tradisional . Dok.pru
Dan yang tidak kalah heroik adalah tari tradisional dari Kalimantan. Tari-tarian suku Dayak ini sesekali diiringi musik dari mulut. Kostum yang unik , terkadang dilengkapi dengan senjata layaknya tarian perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun