Saat puasa tiba, konon setan-setan di belenggu. Tangan-tangan setan dirantai layaknya tahanan yang di borgol. Mitos itu saya dengar sejak saya masih Sekolah Dasar.
Mitos tersebut sempat memberi dampak positif bagi saya. Pada hari-hari biasa, saya ke kamar mandi selalu minta diantar. Maklum letak kamar mandi di rumah nenek yang dulu kami tempati terletak jauh di belakang. Ada sumur yang terletak di pojokan. Rasa takut menyelinap tiap kali ke kamar mandi pada malam hari. Namun selama puasa, mitos dibelenggnya setan, membuat saya merasa aman dan tidak perlu takut ketika malam hari ke kamar mandi.
Seiring berjalannya waktu, mitos setan yang dibelenggu memudar dalam pemikiran saya. Entah benar entah tidak mitos tersebut. waallahu A'lamu bishawab. Sebab bicara tentang setan dan sejenisnya kita tidak pernah tau fakta sebenarnya. Toh manusia hidup di alam yang berbeda dengan mereka para setan yang dimintoskan sedemikian rupa.
Lain dulu lain sekarang. Ketika dulu mitos dibelenggunya setan di bulan puasa sempat menimbulkan keberanian melawan takut ke kamar mandi malam hari. Sekarang ini patut saya renungkan dan pertanyakan dalam -dalam. Seandainya setan dibelenggu selama bulan puasa. Kenapa masih banyak manusia yang tidak kuat melawat goda?
Ya, goda dari makan minum misalnya. Seringkali saat puasa, kita "mokel"alias berhenti ditengah jalan. Penyebabnya beraneka macam, merasa kepanasan, kehausan, tiba-tiba berniat makan dll.
Mitosnya memang setan dibelenggu. Namun faktanya? Terserah anda, Â mampukah melawan goda saat puasa? Jika masih belum mampu, mungkin setan yang dibelenggu itu hanya mitos belaka
