Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Antara Presiden Jokowi, Dilan, Wakanda dan Indonesia

1 Maret 2018   06:47 Diperbarui: 1 Maret 2018   07:00 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Facebook FanPage Presiden Joko Widodo

Minggu 25 Oktober lalu, tiba-tiba muncul foto Pak Jokowi tengah memegang tiket bioskop di beranda facebook saya. Sempat heran, bukan karena pak Jokowi nonton Dilan, melainkan sejak kapan saya berteman dengan pak Jokowi di Facebook. 

Saya pun menelusuri beranda Facebook yang menayangkan foto tersebut untuk memastikan sumber informasi. Setelah yakin, bahwa memang foto yang disertai dengan pertanyaan sekaligus pernyataan santai seputar aktifitas di hari minggu itu memang berasal dari sumber terpercaya, selanjutnya saya pun membagikan kiriman tersebut ke dinding facebook saya dengan sedikit komentar " Pak Jokowi Ndilan?"

Ya, film Dilan 1990 memang heboh dikalangan pebioskop. Film tersebut menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk mendilankan diri. Khususnya tentang sesuatu yang sifatnya berat, biar aku saja katanya. Entah Berapa banyak meme atau plesetan model Dilan dan Milea yang diunggah dan menyebar di jejaring media sosial. 

Tak tanggung-tanggung, beberapa instansi pemerintah sebut saja Polri dalam hal ini Polres Bantul DIY, TMC Polrestabes Bandung, Komnas Ham hingga TNI AU menggunakan konsep "Ndilanisme" dalam iklan layanan masyarakat mereka di tahun 2018 ini. Berikut infografik instansi yang mengusung konsep Dilan dalam tayangan layanan masyarakatnya yang berasal dari sumber tirto.id

Sumber: Tirto.id
Sumber: Tirto.id
Beruntung, setelah menonton film Dilan , Pak Jokowi tidak terjangkit ndilanisme. lha wong pak Jokowi nonton Dilan saja sudah muncul aneka komentar di jagad dunia maya. Terlepas suka dan tidak suka, presiden juga manusia. Tetap butuh hiburan layaknya kebanyakan warganya. Ya begitulah trend hidup di zaman kekinian.

Sebenarnya ada sedikit maksud dalam tulisan saya ini bukan hanya tertuju pada pak Jokowi. Begini lho pak, maaf sekedar memberi saran. Eh kok kesannya sudah seperti penasehat Presiden saja.  Atau dalam bahasa sederhana saya hanya ingin bertanya :

 "pak Jokowi sudah nonton Black Panther belum ya?"

hmmmm,Kalau belum , Nonton yuk...wahhh, kok kesannya tidak sopan ngajak Presiden Nonton.

Maaf lho bu Iriana, saya hanya guyon,tidak bermaksud serius. Kalau pun serius, saran saya sih sesekali pak Presiden buka peluang Nobar bersama beberapa komunitas dengan menggandeng para menteri. Tapi annggarannya jangan masuk ke APBN ya pak. Anggap saja traktiran nonton Pak Presiden dan para menteri bagi Warga Negaranya yang beruntung. 

Bukan bermaksud tidak mencintai film karya anak bangsa. Tapi berhubung saya sudah nonton Black Panther dan saya belum nonton Dilan, makanya saya mencoba menyampaikan beberapa alasan yang sekiranya bisa menginspirasi. 

Film Hollywood produksi Marvell Studios ini bisa dibilang istimewa. Setting lokasinya membuat mata terpana.Tersebutlah Wakanda, sebuah negeri imajiner yang memiliki sumber daya maha dasyat, Vibranium . Konon Wakanda terletak di pedalaman Afrika, cukup terisolasi namun penduduknya yang disebut miskin oleh warga dunia tidak pernah meminta bantuan luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun