Kesan pertama cenderung biasa saja,itu saat saya mengenal Kurio pada 11 Desember 2015 saat gelaran Gramedia Fair di Jakarta Convention Centre. Begitu memasang aplikasinya setelah saya baca informasi blog competition Kompasiana, Â ini sih berbeda dari yang biasa. Cukup dengan 1 aplikasi berita, muncul berbagai pilihan informasi yang berasal dari berbagai macam sumber baik dari portal berita, situs hingga blog yang memuat konten berita.Â
Singkat cerita 24 Agustus 2017, hanya berselang beberapa menit setelah pemasangan aplikasi Kurio di Hp, notifikasi email berjudul salam kenal dari Kurio saya terima. Email tersebut dikirim dari CEO Kurio lho. Tidak sekedar mengucapkan terimakasih namun selaku CEO juga menyelipkan 4 buah pertanyaan seputar aplikasi Kurio. Sungguh bukan bermaksud menyepelekan email tersebut dengan tidak segera membalasnya.Â
Namun saya butuh waktu untuk benar-benar mengenal seluk beluk, hal ihwal penyajian berita melalui aplikasi berlogo bendel Koran berlatar belakang biru dengan logo K dalam kotak berwarna merah di tengah bagian atas. Sehingga jawaban yang saya berikan melalui email balasanpun tidak sekedar asal-asalan.
Berselancar dari satu situs ke situs lain untuk akses informasi berita yang paripurna, itu sudah biasa. Berbeda halnya ketika saya membaca laman aplikasi Kurio. Semacam  seni membaca tingkat tinggi saya rasakan, sebab berita tersaji dari sumber terpercaya, tidak mengandung hoax, dan selalu terdepan dalam penyajian up date berita. Dari segi konten , ini sih lebih dari sekedar cover both side .
Ditilik dari segi  Tampilan aplikasi, fitur dan rambu-rambu petunjuk akan rubrikasi sangat ramah fast reader. Bagi yang terbiasa membaca cepat dalam segala kondisi dimana saja, kapan saja melalui gadget utamanya, Kurio sangat memanjakan pola gerak mata dalam menemukan berita yang ingin kita baca. Sederhana, minimalis tanpa banyak pernik yang kadang membuat mata kita menjadi kurang fokus dalam menikmati berita yang tersaji.
Sementara hanya tersedia 17 wilayah lokasi yang dapat dipilih secara manual, sebut saja DKI Jakarta, Medan, Makassar, Jawa Barat, JAwa Tengah, Jawa Timur, Jawa (secara keseluruhan), Kepulauan Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi , Sulawesi Selatan, Kepulauan Maluku, Sumatra, Kalimantan,dan dua kota besar diantaranya Surabaya dan Bandung. Sayangnya, saya tidak menemukan Jogjakarta sebagai salah stau lokasi  yang menjadi sumber berita favorit saya. Ke depan untuk menjangkau berita sekitar yang lebih merata aksesnya Kurio harus menambah pilihan daerah lain dalam jumlah yang maksimal. Bagi yang tidak mau repot dengan pilihan manual, tersedia alat pendeteksi lokasi. terlebih dahulu aktifkan penyelia lokasi yang terdapat di gadget untuk menyambungkan secara otomatis dengan fitur yang terdapat di Kurio.
Wah, ini sangat cocok bagi yang memiliki mobilitas tinggi, perpindahan ruang yang kerap dilakukan hingga hidup nomaden seperti saya. Bayangkan saja jika selama ini saya berpindah Kota/Kabupaten di wilayah Jawa Timur, berapa banyak  media lokal harus saya telusur untuk sekedar mengakses berita sekitar. Aplikasi Kurio ternyata cukup mampu menjawab keadaan. Hal sederhana hanya dengan memilih menu manual Jawa Timur, maka saya bisa membaca berita yang memuat informasi beberapa Kota/Kabupaten sekaligus.
Sebut saja berita di Madura yang selama ini jarang saya baca. Malalui aplikasi Kurio up date berita lokal seputar Jawa Timur yang menjadi wilayah domisili saya terus berjalan. Begitu juga ketika saya rindu akan kampung halaman di Jawa Tengah sana, saya cukup merubah menu manual Jawa Tengah, dan berita seputar Pantura dari Brebes-Tegal -Pekalongan terselip diantara berita dari kota-Kota lain yang berada di wailayah Jawa Tengah. Sungguh pintar bukan?