Kayu putih dan Aromatheraphy pada mulanya merupakan dua hal terpisah yang selalu tersedia di rumah. Biasanya kayu putih saya letakkan di kotak obat. Sementara Aromatheraphy dalam bentuk minyak essensial  saya letakkan di sudut ruangan lengkap beserta tungku kecil untuk mengeluarkan uapnya dengan bantuan nyala lilin dibawahnya. Namun kini, kayu putih dan Aromatherapy adalam dua hal yang menyatu. Diletakkan dimana saja, menjadi teman di segala suasana.
Ya, sebuah inovasi dari Cap Lang, kayu putih kini hadir dalam bentuk kekinian yang menjawab kebutuhan lintas generasi. Empat jenis pilihan kayu putih aroma theraphy terdiri dari Eukaliptus, Lavender, Rose dan Green Tea. Sensasi relaksasi yang dihasilkan dari aromatheraphy dapat dirasakan kapan saja dan dimana saja tanpa perlu repot menggunakan media atau alat seperti ketika menghadirkan aromatheraphy konvensional. Tentu saja dengan tidak mengurangi khasiat kayu putih cap lang yang memang sudah terkenal keaslinya.
Perkenalan pertama dengan  kayu putih aromatherapy bermula ketika saya dalam  kondisi tidak enak badan. Kehujanan membuat saya mengalami gejala Flu. Hidung tersumbat, bersin-bersin dan "meriang". Meski sudah mengkonsumsi obat, namun badan masih saja terasa kurang fit. Terlebih, nafas yang seperti tertahan di hidung membuat sangat tidak nyaman. Sudah menjadi kebiasaan, pijat dan kerik dengan menggunakan minyak kayu putih seperti sebuah ritual konvensional yang harus dijalani. Dilengkapi dengan tradisi " bloyohan". Yakni  mengusapkan kayu putih di seluruh punggung, dada dan leher, menjadikan alternatif pengobatan sederhana ala rumahan semakin paripurna.
Untuk melangsungkan tradisi "blonyohan",  saya bergegas membeli  tambahan kayu putih Cap Lang . Untuk hasil yang maksimal "blonyohan" harus sering-sering lakukan hingga kondisi badan terasa membaik. Sadar bahwa stok minyak kayu putih di rumah sering juga digunakan suami untuk meredakan perut kembung akibat angin itulah, maka saya merasa harus memiliki persediaan tambahan sebelum kehabisan. Bukan sebuah kebetulan, pihak apotik memberikan kayu putih aromatheraphy Eukaliptus seraya memberi informasi tambahan bahwa kayu putih cap lang ini jenis baru. Saya pun melihat lebih dekat. Memastikan logo timbul  Cap Lang pada botol kemasan untuk menjamin keaslian produknya. Begitu saya yakin bahwa kayu putih yang saya beli adalah produk Cap Lang seperti yang selama ini saya dan keluarga gunakan, tanpa berlama-lama saya pun mengiyakan pihak apotik.
Aroma yang lembut namun kuat menembus dari rongga hidung hingga saluran pernafasan. itulah kesan pertama saya pada aromatheraphy eukaliptus. Dari yang semula tersumbat perlahan mampu menarik nafas panjang.Sensasi relaksasi yang timbul juga memberi efek menenangkan. Hal ini sungguh membuat saya merasa lebih nyaman disaat kondisi badan sedang terasa tidak enak untuk melakukan banyak aktifitas.
Sesampainya dirumah, saya menikmati totalitas relaksasi. Mobilitas yang terbilang cukup tinggi selama sepekan terakhir membuat saya ingin memanjakan diri dengan pijat lulur. Bagi kaum perempuan, pasti sudah tidak asing lagi dengan perawatan tubuh yang satu ini. Tidak hanya menjadi gaya hidup ,bagi perempuan yang aktif dengan banyak kegiatan, merawat tubuh agar tetap bugar salah satunya bisa dilakukan dengan pijat lulur. Ada beberapa alternatif yang bisa dipillih, antara lain datang ke salon yang menyediakan jasa perawatan tubuh. Atau mencoba perawatan ala carte rumahan seperti yang saya lakukan ?
Menjalani hidup yang teramat dinamis, itulah saya. Cukup rileks dengan perawatan tubuh di rumah, menjadi bekal untuk saya beraktifitas di Jakarta. Ditengah aktifitas sekembalinya ke ibukota itulah, tiba-tiba saja suami memberi kabar akan musibah kecelakaan kerja. Bersyukur, suami segera mendapatkan penanganan medis meski harus di bawa ke Solo untuk hasil yang maksimal. Selama dirawat di rumah sakit itulah, kembali minyak kayu putih aromatheraphomatheraphy  menjadi teman yang membawa banyak manfaat dan kasiat. kayu putih Aromatheraphy lavender membantu suami saya merasakan nyaman pasca operasi yang harus dijalani. Disaat suami  gelisah menahan rasa sakit, sensasi relaksasinya memberi ketenangan sehingga menjadi pengantar dalam lelap tidurnya. "Blonyohan" pun menjadi ritual rutin. Usapan lembut di area kaki, tangan, leher, punggung , dada pun rutin saya lakukan tiap pagi dan sore hari. Maklum selama 5 hari di rumah sakit, aktifitas mandi diganti sementara dengan wash lap selama luka operasi belum kering.Â
Kayu putih aromatheraphy lavender memberi harum yang lembut dan tahan lama. Seperti Parfum yang wanginya alami.  Membangkitkan rasa percaya diri pada suami yang khawatir akan efek kecelakaan yang sementara membuatnya terbatas dalam gerak. Dalam tiap usapan lembut kayu putih aromatheraphy, terselip doa suami lekas pulih seperti sedia  kala. Bersyukur atas semua hikmah dibalik  musibah. Kiranya ini yang menjadi kisah saya bersama kayu putih aromatheraphy Cap Lang dalam suka maupun duka. semoga bermanfaat