Mohon tunggu...
Tamita Wibisono
Tamita Wibisono Mohon Tunggu... Freelancer - Creativepreuner

Penulis Kumpulan Cerita Separuh Purnama, Creativepreuner, Tim Humas dan Kemitraan Cendekiawan Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hati Terpikat dengan Sayur Babanci dan Teh Talua di Bassura City

14 Agustus 2016   23:05 Diperbarui: 14 Agustus 2016   23:23 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tidak ada rasa amis telur dalam teh talua (dok.pri)

"Bassura City itu dimana sih?" pertanyaan itu muncul manakala ada tawaran untuk bergabung dalam event petualangan kuliner Indonesia di Grup Whassap KPK (Kompasianer Penggila Kuliner). Beberapa versi petunjuk arah atau navigasi menuju ke lokasi pun bermunculan sebagai bentuk dari jawaban atas pertanyaan saya diatas. Jujur saja, saya belum pernah ke Bassura City. 

Saya pun mencatat petunjuk yang mudah diingat. Namanya juga Bassura, singkatan dari Basuki Rahmat. Artinya lokasi ini berada di Jalan Basuki Rahmat - Jakarta Timur. Tidak jauh dari Pasar Gembrong lama. Dapat dijangkau dengan mudah dari arah stasiun Jatinegara ataupun akses jalan dari by pass Cawang. Wew, maklum saja kawasan terpadu yang dibangun oleh pengembang Synthesis development  ini masih Gress dan resmi beroperasi baru pada bulan Maret 2016 lalu.

Dan benar saja, tidak sulit menemukan di kawasan terpadu ini. Sarana transportasi umum begitu mudah dijangkau. Mulai dari Busway hingga mikrolet. Tampak beberapa bangunan yang masih dalam tahap penyempurnaan. Mall menjadi salah satu sarana yang dibangun diantara tower-tower hunian modern diatas lahan seluas 4 hektar. Begitu memasuki akses masuk lobby selatan, langsung terlihat aneka tenan makanan. Wajar jika acara petualangan kuliner Indonesia di gelar disini. Apalagi kali ini menu yang jarang dijumpai akan tersaji dan bisa dicicipi.

Ya, sayur babanci, satu dari 6 hidangan yang akan dicicip oleh peserta petualangan kuliner Indonesia yang digelar 6 Agustus lalu di Bassura City. Masakan khas betawi ini mengundang rasa penasaran tingkat tinggi. Setelah mengikuti talkshow yang menghadirkan dua komunitas kuliner dari Jalan sutra dan Jakarta Food Adventure, akhirnya tiba saat dinanti untuk icip-icip sayur babanci. 

Dari 100-an peserta yang hadir, akhirnya harus dibagi menjadi 2 rombongan. Kloter pertama diarahkan menuju marketing Gallery Bassura City yang terletak persis di seberang pintu masuk mall. Sementara rombongan kedua diarahkan menuju gallery Prajawangsa city yang berada di dalam kawasan mall.

Memasuki marketing gallery Bassura city kami disambut petugas yang mengantarkan kami menuju tempat dimana kami bisa mencicip hidangan sebagaimana dimaksud. Tak hanya sayur babanci, rupanya tersedia juga es pallubuntung atau yang lebih dikenal dengan es pisang ijo dari Makasar, kue Timpan dr Aceh dan Kue lampet. Namun ijinkan saya menjadikan sayur babanci sebagai primadona rasa dalam petualangan kuliner kali ini. 

Sayur babanci triple gurihnya lengkap dengan irisan pete (dok.pri)
Sayur babanci triple gurihnya lengkap dengan irisan pete (dok.pri)
mencicip Lontong babanci, menu primadona yang rasanya pass di hati (dok.pri)
mencicip Lontong babanci, menu primadona yang rasanya pass di hati (dok.pri)
Sepintas Sayur Babanci ini mirip gulai, namun rasanya juga menyerupai kare. Ah benar-benar serupa tapi tak sama, sulit membedakan cita rasa yang nikmat mengungdang selera. Warna kuning keemasan dihiasi rona merah ini menandakan betapa gurih nikmat lagi segar. Apalagi disajikan dengan potongan lontong, taburan bawang goreng dan irisan petai. benar-benar triple gurih ini sayur. Kenapa triple? bayangkan saja kuah santan sedang dicampur dengan gurihnya serundeng garing yang berasal dari kelapa parut disangkai dan masih ada kelapa muda serut sebagai salah satu isi sayur babanci. 

Meski gurihnya triple,namun kuah Babanci tetap terasa segar dilidah. Menurut petugas yang menyajikan sayur babanci, hal ini karena sayur babanci juga menggunakan tomat segar sebagai salah satu bahan yang dicampurkan. Potongan daging sapinya pun empuk. pas nikmat tak kalah dengan sajian kekinian lainnya. Sayangnya jenis masakan ini kalah populer akibat jarang disajikan dan dijual di tempat-tempat umum.

Puas menyantap sayur babanci dkk, petualangan berlanjut ke galery Prajawangsa city. Ada apakah disana gerangan? Rupanya ada martabak d'marco yang merupakan hasil dari inovasi produk martabak frozen. Ada juga Pisang udang dan Kue unti yang menjadi kue khas dari kampung Tugu. Setelah jatuh hati pada cita rasa sayur babanci, di galery Prajawangsa city ini hati saya kembali tertambat pada teh Talua.

Minum Teh pake telur kocok..itulah cita rasa teh Talua (dok.pri)
Minum Teh pake telur kocok..itulah cita rasa teh Talua (dok.pri)
"Pak ini amis tidak ya?" tanya itu yang langsung muncul ketika melihat sebutir telur ayam kampung, lebih tepatnya kuning telur masuk dalam gelas saji.

"tidak Bu,karena rasanya akan samar dengan kopi dan air jeruk" Jawab bapak yang dengan cekatan meracik minuman yang berasal dari Padang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun