Kudapan ini bernama puli. Terbuat dari ketan yang ditumbuk lembut dan berbentuk padat. Penjual puli biasanya akan membentuk ketan tumbuk ini menyerupai kerucut tumpul. Bila ada yang membeli puli, penjual akan membuat sayatan tipis dari sisi-sisi kerucut tumpul tersebut. Hasilnya puli ini tersaji menjadi lembaran tipis yang tidak bergitu lebar. Seporsi puli biasanya terdiri dari 4-5 lembar sayaran yang tidak terlalu lebar. Tapi tergantung berapa rupiah kita akan membelinya. Puli bisa dijumpai di daerah Tegal dan sekitarnya. Dan identik dengan makanan khas bulan Ramadlan, karena puli akan sangat jarang dijumpai ketika tidak pada bulan puasa.
Puli dijual dengan bungkus daun pisang. Sayatan ketan tumbuk tipis yangtidak begitu lebar itu kemudian dibalur dengan parutan kelapa segar. Parutan kelapa pun tampak menempel di dua  sisi sayatan ketan tumbuk itu. Lalu di atasnya diberi toping gula merah cair yang kental lagi manis. Kami menyebutnya dengan istilah ocar-acir.Â
Melihat dari proses pembuatannya, jarang orang akan membuat /memasak puli untuk dikonsumsi sendiri. Inilah istimewanya puli, hanya tersaji oleh penjual yang benar-benar paham, bahwa tidak semua orang bisa membuat dan menyajikan puli di rumah dengan tanpa membeli. Alhasil setiap menjelang berbuka dulu, untuk menikmati puli disaat berbuka puasa butuh pengorbanan waktu dengan antrian panjang ketika membelinya. Sayangnya, sekarang saya jarang menikmati puli. Puli banyak di jual hanya di daerah Tegal. Saya belum menjumpai puli dijual di kota lian. Inilah yang membuat puli menjadi kudapan otentik bulan ramadlan di wilayah Tegal. Bahan bisa dibilang puli sekarang ini sudah menjadi kudapan langka yang semakin jarang ditemui.
Konon timun suri ini memiliki banyak khasiat diantaranya  mencegah panas dalam dan kecantikan kulit. Rasanya yang manis tipis dengan tekstur mempur, lembut hancur dimulut berasa gurih ringan dengan aroma keharuman yang khas. Timun suri dapat dinikmati dengan cara yang sangat sederhana. Cukup dengan tambahkan air dan gula pasir serta es batu atau air dingin. Ini untuk menghasilkan es timun suri dengan cita rasa original. Jika ingin sedikit rasa yang istimewa, gunakan syrup dengan tanpa menambahkan gula dengan tambahan air sesuai selera. Selain sebagai pemanis, syrup akan memberi tambahan rasa sesuai dengan varian yang digunakan. Kalau kami sih, biasanya menggunakan syrup melon. Warna hijau akan menambah kesan cantik, menarik dalam penyajian es timun suri. Rasanya pun klop dilidah.Â
Nah, siapa pernah mencoba membuat sendiri es timun suri untuk sajian berbuka puasa?. Bagi yang penasaran rasanya dan belum pernah mencoba, tidak ada salahnya untuk dicoba. Sebutir timun suri ukuran sedang cukup untuk 4-5 porsi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H