Rasa gurih yang mendominasi berasal dari santan yang dicampurkan. Untuk isi sotonya sendiri, hampir sama atau malah sama dengan soto betawi. Potongan tomat segar berwarna merah, Â kentang goreng tipis-tipis, potongan daun bawang dan emping melinjo. Daging ayam tentunya sedikit mendominasi isi soto dalam mangkok ini.
Ah ini sih soto betawi. Saya pun memastikan sajian soto di Warteg Cilebut ini dengan bertanya kepada Ibu si empunya warteg. Dan benar saja beliau memastikan bahwa menu soto yang dijual di warteg ini adalah soto Betawi. Rupanya dalam dunia kuliner pun terdapat akulturasi. Ketika Warung Tegal menjual soto betawi, tidak menutup kemungkinan warung Nasi uduk Betawi juga menyediakan menu soto Tegal?!
Nah penikmat menu warteg, sudah pernah mencoba rasa soto Betawi racikan warung Tegal?. Ini juga menjadi alternatif menu jika anda bosan atau kurang berselera dengan masakan yang ada di Warteg. Soal rasa? tidak kalah deh pokoknya. Soal harga? dijamin hemat. Seporsi soto betawi dengan sepiring nasi yang disajikan terpisah hanya Rp. 14.000,- saja. Tambah minuman segelas es teh manis hanya Rp, 17.000. Tuh kan, cukup dengan selembar Rp 20.000,- masih ada kembalian lhoo! Bagi yang ingin membungkus soto betawi ala warteg untuk dibawa pulang tanpa nasi Rp.10.000 saja.Â
Duhh..kalo tiap kali makan di warteg, saya berasa menjadi Pramuka Tauladan yang menerapkan salah satu bunyi Dasa Dharma pramuka, Hemat cermat dan bersahaja. Nah bila ada warteg di sekitar anda, coba saja ditanya menu sotonya. Selamat mencoba ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H