Mohon tunggu...
Hutami Pudya
Hutami Pudya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Semoga bermanfaat" ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jilbab Cegah Penuaan Dini dan Kanker Kulit

9 Juni 2012   10:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Matahari adalah salah satu sumber energi bagi makhluk hidup di bumi. Energi cahayanya dapat menerangi bumi serta membantu proses fotosintesis tumbuhan berklorofil dan energi panasnya bisa dimanfaatkan manusia, salah satunya untuk menjemur pakaian. Itulah kebaikan matahari. Apa jadinya bila tak ada cahaya matahari.

Seperti dua sisi mata uang. Ada kebaikan pasti ada keburukan. Begitu juga matahari. Jika terlalu lama terkena pancaran sinar matahari secara terus-menerus, dapat menyebabkan kanker kulit.

Sengatan ultraviolet mengandung radikal bebas yang menyebabkan kanker kulit (melanoma). Hasil penelitian para ahli kulit menyatakan bahwa pukul 11.00 hingga pukul 14.00 siang pancaran sinar matahari sangat kuat. Di antara waktu tersebut terjadi pembakaran pigmen kulit oleh ultraviolet sinar matahari. Radiasi sinar ultraviolet bersifat radikal bebas, yaitu ultraviolet akan berusaha mengambil elektron dari pigmen kulit. Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil karena kehilangan elektron sehingga ia akan berusaha mengambil elektron dari molekul lainnya.

Sinar ultraviolet terbagi menjadi tiga, yaitu sinar ultraviolet A, B, dan C. Sinar ultraviolet A memiliki panjang gelombang 400-315 nano meter. Sinar ultraviolet ini paling panjang dan berbahaya bagi manusia karena terserap sedikit di atmosfer dan tidak terserap di lapisan ozon. Sinar ultraviolet B memiliki panjang gelombang 315-280 nano meter, juga berbahaya bagi manusia karena kurang dari 90% diserap atmosfer dan menembus kulit. Sinar ultraviolet C terserap di atmosfer dan tidak berbahaya bagi manusia. (sumber:

Sinar ultraviolet tersebut dapat menyebabkan kulit lebih gelap bahkan terbakar dan menyebabkan penuaan dini, bahkan dapat menyebabkan kanker kulit yang berujung kematian.

Menurut para ahli kulit ada beberapa penyebab seseorang terkena kanker kulit akibat sinar ultraviolet matahari, yaitu lebih dari 90% kanker kulit terjadi pada kulit yang langsung terkena sinar matahari. Orang yang bekerja di bawah sinar matahari secara terus-menerus juga berpotensi terkena kanker kulit, seperti nelayan dan petani. Jumlah pigmen pun mempengaruhi potensi kanker kulit seseorang. Orang berkulit putih memiliki jumlah pigmen lebih sedikit ketimbang orang yang berkulit gelap atau sawo matang. Orang Indonesia sebagian besar memiliki warna kulit sawo matang dan gelap. Seharusnya kita bersyukur karena Allah telah memberikan jumlah pigmen lebih banyak sebagai proteksi dari kanker kulit.

Meskipun kita diberikan jumlah pigmen yang lebih banyak, kita tidak bisa mengandalkan proteksi dari pigmen untuk mencegah kanker kulit. Apalagi beberapa tahun terakhir terjadi pemanasan global. Salah satu upaya mencegah kanker kulit adalah dengan menghindari kontak langsung dengan sinar matahari.

Perintah Berjilbab

Muslimah yang sudah dewasa diwajibkan untuk menutup auratnya, yang boleh tampak hanya wajah dan telapak tangan. Seperti yang tertera pada Q.S Al-Ahzab (33) ayat 59.

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang mukmin. Hendaklah mereka mengulurkan kain jilbab ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”

Allah memerintahkan wanita muslim mengenakan jilbab ternyata bukan hanya sebagai identitas diri, tetapi karena Allah sayang kepada kaum hawa. Allah ingin melidungi kaum hawa dengan perintahnya. Dengan jilbab wanita terlindung dari fitnah dan penyakit, khususnya kanker kulit. Para ahli kulit menyebutkan bahwa wanita lebih berpotensi terkena kanker kulit dibandingkan pria.

Tidak hanya kanker kulit, wanita yang kerap terkena langsung pancaran sinar matahari, kulitnya akan tampak lebih tua atau keriput, istilah lainnya adalah penuaan dini. Tak ada satu wanita pun yang menginginkan penuaan dini. Penuaan dini akan membuat penampilan kurang cantik bukan. Penuaan dini terjadi karena kulit mengalami kerusakan protein kolagen dan elastin yang berfungsi untuk menjaga keindahan dan kelenturan kulit.

Jadi, wanita muslim yang mengenakan jilbab pasti tampak lebih cantik dan anggun. Cantik karena kulitnya tidak terkenal langsung sinar matahari sehingga kulit tidak mengalami penuaan dini, dan yang paling penting terhindar dari penyakit kanker kulit. Anggun karena dengan jilbab, otomatis kita berupaya menjadi muslimah yang sesungguhnya, yang selalu dekat dengan Allah SWT. Amin. @TamiPudya.

Daftar Pustaka

Alamsyah Said. 2010. Hidup Sukses Cara Sains. PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun