Mohon tunggu...
Hutami Pudya
Hutami Pudya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Semoga bermanfaat" ^_^

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ciyus Miapah

8 Oktober 2012   04:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:05 3298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_203108" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi (Sumber foto: flanellucu.com)"][/caption]

Ciyus miapah” Saya mendengar sepintas kata-kata tersebut saat beberapa siswa saya sedang mengobrol di teras kelas. Saya berlalu begitu saja dan apa yang saya dengar itu, terlupakan.

Ciyus miapah” Kembali saya mendengar kata-kata yang aneh itu di tayangan televisi, keesokannya. Saya mulai merekam kata aneh itu di otak saya dan mulai penasaran dengan artinya.

Ciyus miapahWow, saat saya membuka Twitter, saya melihat kata-kata itu di timeline. Itu kalimat apa ya? Apakah menanyakan merek mie? Atau apa? Setelah berpikir keras, akhirnya saya tak menemukan makna kalimat itu. Payah. Saya jadi merasa sudah tua karena tidak tahu bahasa anak gaul terkini.

Saya pun menanyakan makna “Ciyus miapah” kepada teman-teman saya di Twitter. Dan artinya adalah ciyus=serius, miapah=demi apa. Ooooohhh.... ternyata itu kalimat yang pengucapannya sengaja dibuat cadel. #BaruTahu. :D

Usai mengetahui arti “Ciyus miapah”, kembali saya mendengar kata-kata yang sengaja dicadelkan, di dalam angkot. Saat itu saya mendengar obrolan beberapa siswa SMA di angkot. Mereka kerap menggunakan kata-kata yang dicadelkan, seperti “enelan” (beneran), “bobo ciang” (bobo siang), dan masih banyak lagi. Mereka tampak seperti anak balita berbadan besar berseragam putih abu-abu. Lucu.Wah, ternyata bahasa cadel tengah melanda Republik Indonesia. Aku balu tau (ngomongnya sok imut gitu). Heheehe. :D @TamiPudya

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun