[caption id="attachment_203108" align="aligncenter" width="480" caption="Ilustrasi (Sumber foto: flanellucu.com)"][/caption]
“Ciyus miapah” Saya mendengar sepintas kata-kata tersebut saat beberapa siswa saya sedang mengobrol di teras kelas. Saya berlalu begitu saja dan apa yang saya dengar itu, terlupakan.
“Ciyus miapah” Kembali saya mendengar kata-kata yang aneh itu di tayangan televisi, keesokannya. Saya mulai merekam kata aneh itu di otak saya dan mulai penasaran dengan artinya.
“Ciyus miapah” Wow, saat saya membuka Twitter, saya melihat kata-kata itu di timeline. Itu kalimat apa ya? Apakah menanyakan merek mie? Atau apa? Setelah berpikir keras, akhirnya saya tak menemukan makna kalimat itu. Payah. Saya jadi merasa sudah tua karena tidak tahu bahasa anak gaul terkini.
Saya pun menanyakan makna “Ciyus miapah” kepada teman-teman saya di Twitter. Dan artinya adalah ciyus=serius, miapah=demi apa. Ooooohhh.... ternyata itu kalimat yang pengucapannya sengaja dibuat cadel. #BaruTahu. :D
Usai mengetahui arti “Ciyus miapah”, kembali saya mendengar kata-kata yang sengaja dicadelkan, di dalam angkot. Saat itu saya mendengar obrolan beberapa siswa SMA di angkot. Mereka kerap menggunakan kata-kata yang dicadelkan, seperti “enelan” (beneran), “bobo ciang” (bobo siang), dan masih banyak lagi. Mereka tampak seperti anak balita berbadan besar berseragam putih abu-abu. Lucu.Wah, ternyata bahasa cadel tengah melanda Republik Indonesia. Aku balu tau (ngomongnya sok imut gitu). Heheehe. :D @TamiPudya
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI