Mohon tunggu...
Hutami Pudya
Hutami Pudya Mohon Tunggu... karyawan swasta -

"Semoga bermanfaat" ^_^

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SNMPTN, Membatasi Yang Punya Keterbatasan

12 Juni 2012   13:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13395074811271778802

Selasa (12/6) ini, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) digelar. Kursi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang jumlahnya terbatas, diperebutkan oleh jutaan peserta SNMPTN. Asalkan memenuhi syarat, siapapun boleh ikut ujian tersebut, termasuk bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Tadi saya melihat tayangan berita di televisi, beberapa peserta SNMPTN berkebutuhan khusus, yakni tuna netra, mengalami kesulitan saat mengerjakan soal. Mereka kesulitan bukan lantaran bobot soalnya, melainkan tidak tersedianya soal dalam bentuk braille.

Seperti yang dialami Maryana, salah satu peserta SNMPTN tuna netra yang mengikuti ujian di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Ia mengaku, tidak disediakannya soal braille, selain itu waktu mengerjakan soal ujian tidak ditambah.

Tidak hanya Maryana, Ardiansyah, peserta SNMPTN tuna netra yang mengikuti ujian di SMKN 5 Surakarta, juga mengalami kesulitan lantaran waktunya yang sangat mepet.

Peserta tuna mengerjakan soal di ruangan khusus. Mereka dibacakan soal oleh dua panitia secara bergantian, dan dibantu untuk mengisi lembar jawaban. Meski sudah dibantu, tentu waktu yang dibutuhkan untuk menjawab semua soal lebih lama dibandingkan peserta lainnya.

Mengikuti ujian SNMPTN adalah hak peserta tuna netra juga, seharusnya hak-hak mereka dalam mengerjakan soal juga harus dipenuhi. Jika jenis soal dan waktu mengerjakan soal disamakan dengan orang normal, tentu mereka kuwalahan. Kalau begini caranya, sekakan-akan kaum berkebutuhan khusus seperti tuna netra tidak berhak masuk PTN melalui ujian SNMPTN.

Saya tidak tahu pasti apa penyebab tidak tersedianya soal braille. Mungkin karena jumlah peserta tuna netra tidak terlalu banyak, soal braille pun tidak dibuat, atau mungkin biaya yang dikeluarkan banyak jika soal braille dibuat.

Semoga tahun depan soal SNMPTN braille khusus tuna netra bisa tersedia, sehingga mereka tak mengalami kesulitan. Meski mereka punya keterbatasan penglihatan, kesempatan mereka jangan dibatasi untuk masuk PTN melalui SNMPTN. @TamiPudya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun